Tuesday, January 31, 2017

5 Hari 4 Malam di Perairan Nusa Tenggara (Bagian Pertama)

Diombang-ambing Bahagia

Sudah lama sekali saya bermimpi untuk menyusuri lautan Nusa Tenggara yang terkenal akan keindahannya. Saya harus mengatur waktu minimal satu minggu agar bisa menjelajahi pulau-pulau kecil dari Lombok, Nusa Tenggara Barat menuju Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dan tahun lalu, bertepatan dengan Idul Adha, saya mempunyai waktu libur selama satu minggu.

Saya segera menelpon dua teman yang mempunyai mimpi yang sama untuk mengajak mereka melakukan perjalanan. Mereka setuju. Kami langsung pesan tiket, booking hotel dan paket tur Lombok – Labuan Bajo dan tentu saja packing barang agar besok tinggal berangkat.

Keesokan harinya kami terbang menuju Mataram dengan pesawat sore. Penerbangan ini sengaja kami pilih untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan kapal menuju Labuan Bajo. Jika terbang dari Jakarta pada pagi hari, maka kapal ke Labuan Bajo sudah berlayar sebelum kami mendarat di Lombok.

Pemandu kami menyarankan agar menginap semalam di Lombok. Maka, kami memilih penginapan di daerah Pantai Senggigi. Pilihan yang tidak salah sebab kami bisa menikmati malam dengan makan di restoran sea food yang banyak terdapat di sepanjang pantai.

Indahnya Pulau Moyo dan Pulau Satonda.

Perjalanan menyusuri pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara dimulai. Setelah sarapan, kami dijemput oleh pemandu dengan kendaraan mini bus untuk menuju Pelabuhan Bangsal. Perjalanan ditempuh sekitar satu jam. Sampai di Pelabuhan Bangsal kami mendaftar ulang, mengisi formulir asuransi dan melakukan pembayaran.

Sambil menunggu keberangkatan kami membeli makanan ringan untuk bekal selama di kapal. Lima hari empat malam berada di kapal bukanlah perjalanan yang sebentar. Walaupun mendapat makan tiga kali sehari, tentu saja perlu juga cemilan, untuk menemani  perjalanan agar tidak merasa bosan.  Setelah semua beres, kami bergabung dengan peserta tur lainnya.

[caption id="attachment_1063" align="aligncenter" width="960"] Zahrudin Haris (paling kanan bawah) berfoto bersama turis lainnya, foto: Zahrudin Haris[/caption]

Ternyata dari 25 orang cuma 4 orang asal Indonesia. Kami bertiga ditambah satu solo traveller dari Jakarta. Sementara yang lain berasal dari berbagai belahan dunia lainnya. Ada yang dari Amerika, Kanada, Inggris, Belanda, Kroasia, Swiss, Spanyol, Belgia, Perancis dan Denmark. Awalnya masing-masing masih berkelompok-kelompok sesuai dengan asal negaranya. Namun setelah kami naik ke kapal, semua mulai bergabung dan saling mengakrabkan diri. Kebetulan sebagian besar negara itu pernah saya kunjungi. Itu membuka pintu buat saya untuk lebih dekat dengan mereka dengan memuji keindahan negara-negara asal mereka. Sama seperti mereka memuji tentang keindahan alam Indonesia. Saya ikut bangga karenanya.

Setelah makan siang, kami semua naik ke kapal. Kapal ini mempunya panjang sekitar 30 meter dan lebar 6 meter. Di atas ada dek berisi deretan tempat tidur yang bisa memuat 20 orang. Dek tersebut beratapkan terpal tebal sebagai pelindung dari matahari dan hanya bisa untuk duduk dan tidur.  Di bagian depan deck terdapat ruangan untuk kapten kapal dan nahkoda beserta kru.

[caption id="attachment_1059" align="aligncenter" width="960"] suasana di dalam kapal, foto: Zahrudin Haris[/caption]

Sementara di lantai bawah ada 4 kamar kabin, masing-masing kamar untuk 2 orang. Dan di bagian belakang ada dapur, dua kamar mandi serta toilet dan juga kamar untuk kelasi kapal. Di bagian depan ada ruangan terbuka yang lumayan luas untuk berkumpul, makan siang dan malam juga untuk bersantai. Sementara di bagian paling depan terdapat anjungan yang menjadi tempat duduk santai buat menikmati pemadangan. Saya dan teman memilih untuk tinggal di kabin bawah.

Setelah terombang-ambing selama 8 jam tibalah di Sugian. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Tempat ini bukanlah pulau seperti yang saya bayangkan. Kami berada di tengah perairan yang sangat tenang, dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang tampak hanya bayangannya saja. Dari pulau-pulai kecil itu terlihat banyak cahaya lampu kerlap-kerlip seperti kunang-kunang yang sedang terbang. Sungguh indah. Karena banyak lampu itulah maka pulau-pulau ini disebut oleh para pelaut sebagai Gili Lampu. Kami kemudian makan malam dan berbincang-bincang sebentar menikmati malam sebelum tidur.

[caption id="attachment_1060" align="aligncenter" width="960"] sunset di dalam kapal, foto: Zahrudin Haris[/caption]

Pagi hari kami bangun dengan tubuh yang lebih segar. Terbangun di atas kapal kecil di tengah laut dengan pemandangan sekitar yang sangat indah sungguh momen luar biasa buat saya. Sebagian dari teman-teman bule berenang menikmati keindahan laut. Sementara saya gosok gigi dan cuci muka di air tawar yang disediakan. Setelah sarapan, perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Moyo.

Sebelum makan siang kami tiba di Pulau Moyo. Pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa besar ini memiliki luas 42.044,86 hektar dan dihuni sekitar 2000 jiwa (sensus 2010). Pulau ini sangat terkenal kecantikannya di dunia. Di pulau inilah berdiri Amanwana Resort. Resort yang sangat eksklusif ini banyak dikunjungi oleh selebritas ternama. Almarhumah Lady Diana dan pangeran William pernah menginap disitu, juga Mick Jagger, David Beckham, petenis Maria Sharapova, dan juga mantan kiper Manchester United, Edwin Van der Saar. Para pesohor dunia tersebut mengaku kagum dengan eksotisme Pulau Moyo.

[caption id="attachment_1067" align="aligncenter" width="960"] para turis melakukan perjalanan di pulau moyo, foto: Zahrudin Haris[/caption]

Kapal kami merapat di pantai berpasir putih yang tidak berpenghuni. Kami turun menjejakkan kaki di pantai berpasir putih yang sangat halus. Di bibir pantai yang hanya berjarak sepuluh meter dari laut terdapat danau yang sangat jernih. Karena belum mandi, saya langsung menceburkan diri dan menikmati kesegarannya. Anehnya, air danau tersebut terasa tawar dan sangat dingin. Terdapat banyak ikan air tawar berwarna warni  berenang di dalamnya. Sangat berbeda dengan air laut yang hangat dan asin di sebelahnya. Sungguh alam memberikan semuanya untuk kita nikmati. Hati saya langsung terpatri di pulau ini.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri jalan setapak yang dirimbuni pepohonan. Kami  menuju air terjun yang sangat terkenal disini yaitu Air Terjun Mata Jiwa. Perjalanan kami diiringi kicau burung yang saling bersahutan. Saya menoleh ke arah pepohonan. Ternyata banyak burung berbulu indah disini, berlompatan di antara pepohonan, bermain bersama teman-temannya. Mereka tidak terusik dengan kehadiran kami. Saya juga melihat beberapa ekor ayam hutan yang berkeliaran, monyet-monyet kecil yang berlompatan, dan musang yang sembunyi-sembunyi mengintip kedatangan kami. Kami menyebrang sungai yang tidak terlalu besar dengan air yang sangat jernih. Ikan-ikan berenang seakan menyambut kehadiran kami. Pemandangan yang menyejukkan mata.

[caption id="attachment_1066" align="aligncenter" width="960"] keseruan di pulau moyo, foto: Zahrudin Haris[/caption]

Lima belas menit kemudian,  kami tiba di air terjun Mata Jiwa. Air terjun ini tidak terlalu besar, namun terdiri dari beberapa tingkatan. Airnya yang sangat jernih mengundang kami untuk menceburkan diri. Di setiap bawah tingkatan terdapat kolam-kolam yang terbentuk secara alami. Kami kemudian menceburkan diri dan mendaki bebatuan di setiap tingkatan tersebut. Cukup sulit dan harus hati-hati karena batuan yang licin. Namun di pinggiran tebing terdapat pepohonan dan akar yang bisa dijadikan pegangan untuk mendaki. Sesampai di atas ternyata banyak penduduk lokal yang juga sedang berwisata. Kami bergabung bersama mereka. Ada kolam yang sangat dalam dengan tali terjuntai dari dahan pohon yang bisa dijadikan alat permainan. Semua peserta menceburkan diri ke kolam dengan memakai tali tersebut layaknya tarzan yang berayun dari pohon ke pohon. Seruu..

Setelah puas, kami kembali menyusuri jalan setapak menuju  ke kapal. Sambil berjalan kami tak henti menikmati keindahan alam di Pulau Moyo ini.

Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Satonda. Pulau yang terletak di Ujung Barat kebupaten Dompu ini menyimpan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Pulau ini merupakan sebuah daratan yang terbentuk oleh letusan gunung api dari dasar laut jutaan tahun lalu. Kapal kami merapat di dermaga yang sudah tersedia. Pulau ini tampak sudah dipersiapkan untuk menyambut kedatangan turis baik lokal maupun mancanegara.

Pantai yang landai dengan pasir putih yang menghampar juga air laut yang berwarna hijau toska sungguh memanjakan mata. Di pulau ini juga terdapat restoran dan tempat istirahat yang dibangun oleh pengelola pulau. Bagi yang ingin mandi terdapat kamar-kamar mandi yang disewakan.

Yang sangat unik dari pulau ini adalah Danau Satonda. Danau yang berjarak kurang lebih 200 meter dari bibir pantai ini berada di tengah pulau dikelilingi bukit yang cukup tinggi. Kami segera mendaki bukit  dan berjalan ke kiri-kanan sekitar 100 meter. Menakjubkan. Kamera semua turis tak berhenti mengabadikannya. Jika kita memotret dengan menggunakan fitur panorama, maka kita akan mendapatkan pemandangan danau, bukit, dan laut yang bersisian dengan indahnya.

[caption id="attachment_1062" align="aligncenter" width="677"] danau satonba, foto: Samawa Seaside Cottages[/caption]

Kemudian kami turun lagi untuk menuju danau. Luas Danau Satonda sekitar 2x2 kilometer persegi dan kedalamannya sama dengan kedalaman laut. Saking dalamnya, air danau terlihat jernih di permukaan namun tampak gelap dan hitam di bagian dalam. Saya menyewa ban dan coba berenang serta melihat kedalamannya. Namun hanya melihat beberapa ikan berenang seperti ikan sungai atau rawa. Walau berbeda warna dan dibatasi oleh bukit dengan laut, namun air danau ini terasa asin. Karena penasaran saya mencobanya, dan beneran... asiiin....

Ada banyak teori dan hipotesa  tentang rasa asin air danau ini, yang akan sangat panjang kalau saya ceritakan satu persatu. Salah satunya karena pulau ini terbentuk dari letusan gunung api yang berada di laut maka bisa jadi air lautlah yang menggenangi danau ini. Dan kemungkinan terbesar terdapat sungai atau gua bawah laut yang menghubungkan danau ini dengan laut yang mengitari Pulau Satonda. Namun karena kedalaman dan tampak misteriusnya danau ini, belum pernah ada yang bisa membuktikannya.

Melihat warna dan kedalaman danau ini, saya teringat dengan Danau Titisee dan Black Forest di Jerman yang pernah saya kunjungi. Sama-sama sangat jernih diatas dan tampak hitam di kedalaman juga dikelilingi bukit. Namun menurut saya Danau Satonda jauh lebih indah. Bukan karena saya orang Indonesia. Tapi  karena danau ini berada di tengah pulau dan dekat dengan pantai berpasir putih dan laut yang sangat jernih airnya. Jika datang kesini, kita bisa menikmati ketiganya sekaligus. Namun sayangnya keindahan Pulau Satonda dengan danaunya belum dieksplorasi dan dipromosikan secara masif ke mancanegara.  Sehingga pulau dan danau Satonda belum sepopuler Danau Titisee dengan Black Forestnya yang dikunjungi jutaan wisatawan mancanegara setiap tahunnya.

Saya meninggalkan Pulau Satonda dengan perasaan enggan dan berat hati. Tetapi penjelajahan kami ke pulau-pulau lainnya tak sampai di sini.

Bersambung...

(bagian dua)

Sunday, January 29, 2017

Sesal di Bangkok, Recharge di Bogor

Kekalahan tim nasional futsal Indonesia dari Myanmar meninggalkan rasa sesak di dada. Myanmar telah memaksa Indonesia tak lolos dari fase grup seperti saat AFF Futsal Championship 2007 lalu.

Andri Irawan dan 17 anak asuh yang dibawanya pun benar-benar menelan pil pahit. Dua kekalahan beruntun dari Malaysia dan Myanmar mengandaskan harapan mereka untuk menjadi juara.

Saya dan Bung Asep Saputra pun kecewa. Kebetulan kami berdua lah yang memandu jalannya pertandingan yang disiarkan langsung oleh MNCTV. Tetapi larut dalam kecewa tak ada gunanya. Toh, tim nasional kita sedang berbenah sejak sanksi FIFA dicabut pada Mei 2016 lalu.

Para pemain yang telah bertarung dengan segala kemampuan harus diapresiasi. Biarlah mereka nanti beristirahat untuk mengembalikan kondisi fisik. Saya merekomendasikan Bogor bagi para pemain timnas futsal Indonesia.

Bogor telah lama dikenal sebagai tempat beristirahat. Kota yang dijuluki sebagai kota hujan tersebut memiliki udara yang sejuk. Curah hujan di kota ini terbilang tinggi. Ditambah lagi letaknya berada di kaki Gunung Salak dan Gunung Gede.

[caption id="attachment_1054" align="aligncenter" width="685"] Kota Bogor & Gunung Salak, foto: Wikimedia Commons[/caption]

Tak heran jika kota yang dibawahi Bima Arya Sugiarto ini menjadi salah satu persinggahan untuk warga ibukota Jakarta dan sekitarnya yang ingin menghabiskan akhir pekan menuju kawasan puncak. Sudah jelas kota yang dulunya disebut sebagai Buitenzorg yang artinya "jangan khawatir" ini bisa menjadi salah satu destinasi pilihan untuk menikmati liburan singkat dan berkesan.

Bahkan Presiden Joko Widodo pun memilih  Istana Bogor sebagai tempat tinggal resminya sebagai Presiden Republik Indonesia. Bisa dibilang, Bogor pun menjadi kota penting bagi negara ini.

Maka tak heran jika Bogor nampak melakukan pembenahan di sana-sini. Pembangunan infrastruktur dan revitalisasi terus dilakukan untuk memenuhi target status sebagai Kota Sejuta Taman.

Selain keindahan Kebun Raya Bogor yang punya luas 84 hektar dan terletak di samping Istana Bogor, Taman Sempur yang telah diperbarui akan dibuka kembali di minggu ketiga Januari 2017.

[caption id="attachment_1052" align="aligncenter" width="900"] Tanaman teratai air di danau Kebun Raya, foto: webtempatwisata.com[/caption]

Sebagai kota taman, Bogor menjadi lokasi yang nyaman untuk melakukan kegiatan olahraga yang massal, bahkan terbilang murah meriah seperti jogging, jalan kaki, dan bersepeda. Jika memutari Kebun Raya Bogor anda akan melihat jogging track yang tertata rapi dan sudah diperbaharui. Tidak kalah bagusnya dengan yang ada di Singapura.

Jika Anda melakukan jogging dan melewati halaman depan Istana Bogor maka bisa melihat gerombolan rusa totol yang menjadi ciri khas istana tersebut. Tapi, Anda tidak boleh masuk ke dalamnya ya. Namanya saja istana presiden, maka tidak boleh dimasuki sembarangan.

[caption id="attachment_1053" align="aligncenter" width="683"] Rusa rusa di sekitar istana bogor, foto: kotabekasi.com[/caption]

Jika Anda punya hasrat untuk mengintip seperti apa keindahan istana yang dibangun tahun 1744 maka kalian harus menunggu datangnya bulan Mei yang berdekatan dengan hari jadi Kota Bogor. Istana Open menjadi agenda tahunan buat kalian yang ingin melihat dari dekat kemegahan kediaman pemimpin negara kita.

Usai berolahraga, saatnya recharge. Lokasi yang pas dan tak jauh dari Kebun Raya Bogor adalah Jalan Surya Kencana. Jalan ini bisa dibilang merupakan salah satu sentra kuliner di Bogor. Aneka soto kuning, bakso bening, jajanan pasar dan beragam Chinese food bisa menghadirkan kembali energi yang hilang setelah berlari.

Saya akan menganjurkan Mie Ayam yang terletak di Gang Aut untuk kalian. Dengan uang Rp 15000,-  kalian bisa merasakan semangkok mie ayam yang memuaskan lidah.

Tetapi jangan kaget dengan penampilan lokasinya yang ada di pinggir jalan dan hanya berbentuk gerobak dengan banyak kursi kecil dan puluhan orang yang mengantri untuk membeli. Anda tak perlu khawatir karena makanannya tetap enak dan lokasinya juga indah karena bersebelahan dengan Sungai Ciliwung yang tentu saja masih terbilang bersih.

[caption id="attachment_1051" align="aligncenter" width="670"] suasana kawasan kuliner gang aut, foto: merdeka[/caption]

Gang Aut terletak di tepi Jalan Surya Kencana. Jalanan yang selalu dijadikan lokasi perayaan festival-festival seperti Cap Go Meh yang terlihat belum mendapatkan sentuhan restorasi dengan baik. Sejumlah peninggalan sejarah seperti gedung-gedung tua dari zaman kolonial Belanda ada di sana.

Jika boleh memberikan saran, ambillah waktu satu hari untuk menikmati kota Bogor maka Anda akan tahu saya tidak mengada-ada. Jangan pusing dengan tempat menginap karena banyak hotel yang ada di sekitaran Kebun Raya dengan harga yang variatif dan terjangkau.

Semoga saja tulisan ini dibaca oleh para penggawa tim nasional futsal. Letaknya yang tak terlalu jauh dari Jakarta tentu saja tak sulit untuk dijangkau. Melepas penat dan sesal sambil mengevaluasi diri di kota sesejuk Bogor bisa menjadi pilihan sepulang berlaga membela negara.

Jangan lupa bawa payung supaya tidak kehujanan.

(Stewart Henry, seorang sportscaster yang menggemari travelling)

Barcelona Juga Tentang Motorsports Dunia

Barcelona selalu diidentikkan dengan sepakbola. Siapa sih yang tak kenal FC Barcelona dengan Lionel Messinya? Kalaupun tak kenal, kesebelasan kebanggaan etnis Catalan itu akan muncul jika anda mengetikkan kata Barcelona di mesin pencari Google.

Tetapi kali ini saya tak ingin menulis soal sepakbolanya. Sebab di kota yang nyaman dikunjungi ini ada sejumlah ajang kejuaraan olahraga bermotor yang berkelas dunia. Tentu saja, ajang-ajang tersebut sangat layak dijadikan sebagai destinasi sport tour anda. Tidak semua orang suka sepakbola, bukan?

Trial Indoor Solo Moto de Barcelona

[caption id="attachment_1045" align="aligncenter" width="800"] trial indoor solo moto de barcelona, foto: hodaracingcorporation.com[/caption]

Trial Indoor Solo Moto adalah aktraksi yang menakjubkan. Kita akan mendapat suguhan sensasional dari para penunggang sepeda motor profesional yang memiliki keseimbangan menakjubkan dan aksi-aksi nan mencengangkan.

Para pemotor papan atas dunia akan memacu adrenalin para penonton dengan atraksi mereka dalam menghadapi berbagai rintangan yang sangat sulit. Iya, sulit dalam makna sebenarnya sebab rintangan yang mereka hadapi sungguh tak biasa.

Trial Indoor Solo Moto telah dihelat pada 5 Februari lalu. Ajang tahunan kelas dunia itu merupakan arena bagi para pemotor hebat untuk saling mengadu keterampilan mereka di Palau Sant Jordi.

Sejak tahun 1978, semua nama besar di kompetisi motor trail pernah menjajal tantangan di sini. Sebut saja Schreiber, Lejeune, Vesterinen, Gorgot, Codina, Tarrés, Ahvala, Bosis, Colomer, Lampkin, Cabestany, Raiga dan Bou, telah berkompetisi di Barcelona dan membuat Trial Indoor Solo Moto, bukan hanya ajang pelopor dan salah satu yang tertua dalam skala dunia. Trial Indoor Solo Moto telah diakui sebagai kompetisi bergengsi dalam kalender FIM Indoor Trial World Championship.

Tahun depan, Trial Indoor Solo Moto de Barcelona akan berusia 40 tahun. Tentu saja akan menjadi saat yang tepat untuk merayakan kebanggaan ajang yang turut memopulerkan olahraga motor trail.

FIA World Rally Cross Barcelona

[caption id="attachment_1046" align="aligncenter" width="800"] sirkuit penuh tantangan, foto: fiaworldrallycross.com[/caption]

Barcelona telah dipilih menjadi lokasi FIA World Rally Cross. Tentu saja, para pecinta olahraga otomotif patut menambahkannya dalam agenda sport tour mereka.

Pada awal April 2017 nanti kejuaraan dunia tersebut akan dilaksanakan. Suguhan hiburan beroktan tinggi akan tiba ke hadapan anda. Para pembalap mobil rally cross akan melaju kencang dengan tuntutan kecepatan berpikir melintasi trek tanah dan aspal. Sensasi adrenalin!

Bahkan dua kali juara dunia dan juara edisi perdana kejuaraan yang biasa disingkat BarcelonaRX, Petter Solberg menegaskan, “Ini adalah kompetisi balap mobil terbaik yang harus anda saksikan saat ini.”

Info penting lain, anda akan dapat melakukan tur paddock dan para pembalap dengan mobil mereka. Audi, Volkswagen, Ford, atau Peugeout. Mana favorit anda?

Formula 1 World Championships

[caption id="attachment_1047" align="aligncenter" width="716"] Balap F1 di Circuit de Catalunya, foto: thisisf1.com[/caption]

Tertarik untuk merasakan pengalaman yang unik lainnya di Barcelona? Saksikanlah secara langsung Formula 1 World Championship di Sirkuit Catalunya.

Anda akan dijamin untuk mendapatkan pertarungan berkelas dunia dari para pebalap hebat yang telah populer seperti Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, atau Fernando Alonso.

Kapan? Segera catat tanggalnya di dalam kalender rencana perjalanan Anda. Datanglah ke Barcelona untuk menyaksikan para pembalap F1 favorit anda pada 12, 13, dan 14 Maret 2017.

Catalunya MotoGP

[caption id="attachment_1048" align="aligncenter" width="702"] MotoGP di Barcelona menyedot perhatian pecinta motorsport, foto: hotelactual.com[/caption]

MotoGP adalah salah satu olahraga bermotor yang paling mengundang perhatian. Tidak diragukan lagi. Adu cepat dan lihai di setiap kelokan selalu mengundang kekaguman.

Pada 9, 10, dan 11 Juni nanti para pecinta MotoGP tak boleh melewatkan pertarungan di Sirkuit Catalunya. Seri ketujuh dalam ajang MotoGP 2017.

Pada akhir pekan, para penggemar akan diberi kesempatan untuk mengunjungi pit-lane agar dapat melihat lebih dekat bagaimana para pebalap motor pujaan mereka mempersiapkan diri. Bahkan, jika anda beruntung bisa mendapatkan tanda tangan dan foto bersama para jagoan motor dunia seperti Jorge Lorenzo, Marc Márquez, Valentino Rossi dan Dani Pedrosa.

Bukan main!

Barcelona memang telah menjelma sebagai salah satu destinasi wisata yang tak cuma mengedepankan kekuatan sejarah dan budaya mereka, tetapi juga olahraga. Jika sebuah kota dipercaya untuk menggelar rally dunia, formula 1, dan motogp sekaligus, maka tak pelak kota itu memang layak disinggahi.

(Johanes Indra, traveltoday, dari berbagai sumber)

 

Friday, January 27, 2017

Golf: Sport Tourism Andalan Singapura

Singapura bukanlah sebuah negara yang luas. Tetapi mereka justru memiliki lapangan golf yang jika disatukan menjadi terluas di dunia. Tak hanya luas, lapangan golf di sana pun menjual keindahan untuk memanjakan para pegolf saat melayangkan pukulan mereka.

Sentosa Golf Club

[caption id="attachment_1040" align="aligncenter" width="1000"] Sentosa Golf Course, foto: Joost Rooijmans[/caption]

Hamparan rumput hijau sejauh mata memandang, kolam-kolam indah, pohon-pohon palem, dan pasir laut. Apa lagi yang diminta? Daftar teratas yang dipilih adalah klub yang dua kali mendapatkan penghargaan sebagai klub golf dengan pemandangan pantai dan kota yang paling menakjubkan.

Sentosa Golf Course mulai beroperasi pada 1972 dan dipercantik pada 1993. Klub ini memiliki Tanjong Course yang menantang sepanjang 6.218 meter dengan par-72 yang dinominasikan sebagai  Singapore’s Best Golf Course selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 1997 oleh Asian Golf Review. Bermainlah di sini jika Anda berani menantang sejumlah area tantangan alami, danau air tawar, dan daerah pendaratan sempit dengan Laut Cina Selatan sebagai latar belakang. Wuih!

Klub ini juga dikenal dengan Serapong Course sepanjang 6675 meter yang dibuka pada tahun 1982 dan diperbarui pada 2007, mendapatkan predikat sebagai Number 1 Championship Golf Course in Asia oleh Golf Monthly di tahun yang sama. Medan bergelombang dan gundukan menantang kemampuan Anda. Di saat yang bersamaan Anda bisa menyaksikan pemandangan pelabuhan Singapura dan cakrawala kota.

Para pemain golf top dunia menyukai bermain di sini. Setelah dibuka oleh Perdana Menteri pertama Singapura Mr Lee Kuan Yew, Sentosa Golf Club adalah rumah bagi sejumlah ajang golf primer seperti Barclays Singapore Open. Para pemain top seperti Adam Scott, Phil Mickelson dan Lee Westwood telah mengayunkan stik mereka di sini.

Singapore Island Country Club

[caption id="attachment_1041" align="aligncenter" width="1000"] Bukit Golf Course, foto: Benoit Mortgat[/caption]

Singapore Island Country Club adalah lapangan golf tertua dan terbesar di Singapura. Pertama kali beroperasi pada tahun 1905 dan memiliki empat course 18-hole berstandar kejuaraan.

Banyak kalangan mengatakan bahwa lapangan golf ini merupakan yang paling bergengsi. Tentu saja predikat itu berasal dari nilai historis dan kemampuan mereka dalam mempertahankan kualitas.

Klub ini dibagi menjadi dua wilayah di sisi utara dan selatan MacRitchie Reservoir sehingga Anda dapat menikmati berbagai pemandangan indah. Plus, Anda tidak perlu khawatir tentang membuat pasangan Anda menunggu sementara Anda menjelajahi berbagai course.

Bahkan jika mereka bukan penggemar golf sekalipun akan dengan mudah terhibur dengan semua fasilitas lain yang menakjubkan di klub, termasuk kamar jackpot, bowling, salon rambut dan kolam renang. Semua fasilitasnya menyenangkan.

Selain empat course 18-hole yang menawarkan medan alami ada course 9-hole yang dirancang secara eksklusif oleh pemenang PGA Tour Peter Thomson bagi pegolf baru untuk mengasah keterampilan dan mengembangkan kepercayaan diri mereka.

Laguna National Golf and Country Club 

[caption id="attachment_1039" align="aligncenter" width="1000"] Laguna National Golf and Country Club, foto: www.singaporebeyond.com[/caption]

Laguna National Golf and Country Club memiliki dua course 18-hole. Di sini pernah dilaksanakan beberapa kejuaraaan internasional termasuk Singapore Masters, Prudential Causeway Trophy dan ADT Capts, sebuah kejuaraan LGPA Korea yang pertama kali dihelat di luar Korea.

Bagi para pegolf yang menyukai tantangan berat rasanya perlu mencoba arena ini. United States Golf Association menggelari Asia’s Toughest Test untuk course sepanjang 6.720 meter ini.

Ssstttt… Tiger Woods dan Ernie Els pernah memilih Laguna National Golf and Country Club ini sebagai tempat berlatih secara tertutup. Kalau sudah begitu, tak perlu dijelaskan lagi bagaimana arena yang satu ini.

Berbagai kemewahan juga ditawarkan. Hotel, restoran, zona spa, dan vila tersedia secara eksklusif.

Marina Bay Golf Course

[caption id="attachment_1038" align="aligncenter" width="800"] Marina Bay Golf Course, foto: Nicholas Lannuzel[/caption]

Arena golf 18-hole ini terletak di seberang Gardens by the Bay dan Singapore Flyer. Tentu lokasinya menawarkan pemandangan city scape terbaik.

Marina Bay Golf Course menawarkan kesempatan bermain golf di malam hari bagi para eksekutif yang sibuk di jam kerja. Hanya ada beberapa arena golf saja yang bisa dijadikan tempat night golfing di Singapura.

Di sini Anda akan menghadapi 91 bunker dengan berbagai ukuran yang tentu saja akan memberi tantangan tersendiri. Menyenangkan bukan? Apalagi sebagai satu-satunya arena golf yang terbuka untuk umum akan memberi peluang bagi siapa pun untuk bersenang-senang.

Jadi apakah Anda seorang pemula atau pegolf berpengalaman, di sini bisa menjadi tempat bagi Anda untuk meningkatkan permainan Anda. Terbuka peluang pula bagi Anda untuk bergabung dalam komunitas golf sehingga bisa merasakan golf sebagai olahraga rekreasi.

Raffles Country Club

[caption id="attachment_1042" align="aligncenter" width="724"] Raffles Country Club, foto: www.rcc.org.sg[/caption]

Raffles Country Club terlihat sebagai lanskap hijau yang menakjubkan. Di sana Anda akan mendapati dua arena 18-hole standar kejuaraan. Lake Course sepanjang 6.041 meter dan Palm Course yang memiliki panjang 6.072 meter.

Klub yang satu ini pernah menjadi tempat berlangsungnya ajang Asian PGA Championship 1997 dan 1998 dengan menghadirkan sejumlah jebakan air dan pot bunker. Tak heran arena ini mendapat julukan sebagai arenanya para thinking golfers.

Ada sejumlah resoran dan bar untuk sekadar melepas lelah di Raffles Country Club. Termasuk dua lounge yang memberi kesempatan bagi Anda untuk memandangi danau dan hutan Pasir Laba.

Saat happy hour, kunjungilah Albatross Lounge untuk menikmati lantai dansa sambil menikmati segelas wine. Bahkan, jika beruntung, Anda bisa menyaksikan berbagai kegiatan komunitas seperti pertunjukan stand up comedy.

Itulah sejumlah rekomendasi kami bagi para pegolf yang ingin merasakan kenyamanan bermain golf seperti para juara. Tentu saja, nikmati pula berbagai fasilitas eksklusif yang ada di sejumlah arena tersebut.

Johanes Indra | traveltoday dari berbagai sumber

Monday, January 23, 2017

Pembalap Valentino Rossi Kunjungi Labuan Bajo

Valentino Rossi, pembalap sepeda motor kelas "Moto GP" asal Italia, Senin, mengunjungi destinasi wisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu, saat dihubungi Antara di Kupang, membenarkan kunjungan pembalap yang pernah meraih sembilan kali juara dunia Moto GP tersebut.

"Ia betul tadi (Valentino Rossi) sudah tiba di Bandara Labuan Bajo dan saya kira ini adalah kunjungan wisata ke destinasi unggulan itu," kata Marius. Ia menambahkan bahwa informasi tersebut juga diperoleh dari tim kementerian terkait yang datang bersama-sama.

Menurut dia, kunjungan pembalap dunia yang dijuluki "The Doctor" di Labuan Bajo itu tentu memiliki efek branding tersendiri karena dia merupakan pembalap besar kelas dunia yang selalu disoroti oleh pers internasional.

Kunjungan pembalap tersebut, lanjutnya, nantinya bisa mempromosikan lebih luas lagi destinasi Labuan Bajo yang sudah terpilih sebagai salah satu destinasi unggulan secara nasional itu.

[caption id="attachment_1029" align="aligncenter" width="946"] Pulau Padar, foto: Discover Your Indonesia[/caption]

Dia mengatakan, pembalap besar seperti Valentino Rosi yang namanya sudah mendunia itu juga tentu memiliki akun media sosial yang diikuti jutaan followers sehingga akan lebih memfamiliarkan Labuan Bajo di mata dunia.

"Dia kan akan memfoto atau mengambil video di destinasi unggulan tersebut sehingga bisa disaksikan oleh orang-orang di berbagai belahan dunia dan nantinya akan menjadi viral dan menjadi heboh diperbincangkan," katanya pula.

Marius mengaku belum mengetahui berapa lama Valentino Rossi mengunjungi daerah setempat namun dia berharap agar, si pembalap bisa menikmati keindahan alam wisata setempat sehingga bisa diceritakan kepada rekan atau kenalannya di berbagai negara.

[caption id="attachment_1030" align="aligncenter" width="1000"] komodo, foto: Live Science[/caption]

"Mudah-mudahan setelah dia melihat komodo atau snorkling di perairan tersebut serta menyaksikan keindahan wisata alam dan keunikan budaya di sana, dia bisa menceritakan kepada teman-temannya para pembalap dunia sehingga mereka juga bisa berkunjung," katanya.

Tidak hanya destinasi di Labuan Bajo yang dikunjungi, dia juga berharap, di masa mendatang, berbagai destinasi lain yang tidak kalah menarik seperti Kelimutu di Kabupaten Ende, budaya berkuda (Pasola) juga Pantai Nihiwatu di Sumba Barat, kemudian di Alor, Rote dan lainnya juga bisa dikunjungi.

sumber: beritasatu

Rasakan Degup Sepakbola di Jantung Kota Zurich

Belum banyak yang tahu kalau Federasi Sepakbola Internasional alias FIFA membuat FIFA World Football di Zurich, Swiss. Sesuai namanya, museum ini ingin merayakan kekayaan sejarah sepakbola.

Selain alasan tersebut, museum ini dihadirkan untuk menunjukkan bagaimana pertandingan demi pertandingan sepakbola terus menghubungkan dan menginspirasi dunia.

[caption id="attachment_1018" align="aligncenter" width="673"] FIFA world football museum, foto: tripadvisor[/caption]

Sebagai museum ciptaan FIFA, tentu saja ada kisah mengenai bagaimana organisasi itu menumbuhkan dan mengembangkan berbagai asosiasi sepakbola di berbagai negara di belahan dunia. Perjuangan panjang yang di kemudian hari membuat sepakbola tanpa diragukan lagi menjadi olahraga nomor satu di dunia yang mampu menyatukan bangsa-bangsa.

Salah satu situs yang wajib dikunjungi di museum ini adalah FIFA World Cup Gallery. Seluruh pecinta olahraga dan sepakbola wajib mengunjungi galeri yang didedikasikan bagi sejarah sepakbola dengan segala kisah kejayaannya. Berbagai koleksi yang mencengangkan tersimpan di galeri ini, termasuk trofi Piala Dunia.

Peragaan multimedia bisa dirasakan di museum ini. Selain berbagai koleksi yang bisa disaksikan dari berbagai sisi, penggunaan teknologi audiovisual akan membawa pengunjung dapat merasakan sensasi yang berbeda. FIFA World Football Museum sangat jelas menunjukkan betapa sepakbola memberikan pengaruh positif pada banyak orang, memberi inspirasi ke seluruh dunia.

[caption id="attachment_1023" align="aligncenter" width="800"] gedung FIFA World Football Museum, foto: fifamuseum.com[/caption]

Bangunan museum ini juga punya sejarahnya sendiri. Keberadaannya menjadi mungkin setelah FIFA menandatangani kontrak sewa Haus zur Enge selama 40 tahun dengan Swiss Life. Letaknya di Tessinerplatz di tengah kota Zurich.

Proses konstruksi museum itu kemudian dilakukan dalam rentang 25 April 2013 hingga 18 Desember 2015. Sekitar dua setengah tahun lamanya. Pada 28 Februari 2016 Museum resmi dibuka.

Saat ini, FIFA World Football Museum memiliki ruang eksibisi sebanyak tiga lantai. Ada pula sports bar, kafe, dan toko cinderamata di sana.

[caption id="attachment_1020" align="aligncenter" width="800"] Sportbar 1904, cafe di dalam museum FIFA, foto: fifamuseum.com[/caption]

Bagi Anda yang hendak berkunjung ke sana, jangan lupa untuk memperhatikan jam buka. Setiap Selasa sampai Sabtu dibuka dari jam sepuluh hingga tujuh malam waktu setempat. Hari Sabtu dibuka dari jam Sembilan pagi hingga enam sore. Museum ini tidak melayani pengunjung pada hari Senin.

Letaknya yang berada tepat di jantung Kota Zurich membuatnya mudah untuk dijangkau dengan transportasi umum. Jadi, tunggu apalagi?

Johanes Indra, traveltoday

Sunday, January 22, 2017

Antara Anyer dan Pattaya

Belum lama ini saya diundang teman-teman untuk reunian di Anyer. Saya langsung bilang iya,  karena sudah hampir dua tahun saya tidak mengunjungi Anyer. Walaupun dekat dengan Jakarta, tempat wisata ini kadang terlupakan.

Anyer terbilang kalah pamor dengan Bali, Gili, Lombok ataupun Belitung. Padahal yang dijual sama, yaitu pemandangan laut dan pantainya.

Setiap kali ke Anyer, saya selalu teringat lagu Antara Anyer dan Jakarta ciptaan Odia Agam yang dinyanyikan oleh Sheila Majid. Lagu ini melambungkan nama Sheila Majid penyanyi asal Malaysia tersebut di blantika musik Indonesia. Dalam perjalanan ke Anyer, saya kembali  mendengarkan lagu ini lewat handphone saya untuk mengingat masa-masa dulu ketika saya sering sekali pergi ke Anyer dan Carita.

[caption id="attachment_1011" align="aligncenter" width="640"] Pantai anyer, foto: BantenWisata.com[/caption]

Vila tempat saya dan teman-teman  menginap ternyata lokasinya bukan di Anyer tapi jauh di ujung wilayah Carita. Sudah menjadi kebiasaan saya setiap kali melakukan perjalanan wisata, saya selalu memperhatikan pemandangan di kiri kanan juga kondisi jalan yang saya lalui. Apalagi daerah-daerah wisata yang sudah pernah saya kunjungi. Saya pasti akan membandingkan dengan saat terakhir saya datang ke sana.

Perjalanan dari Jakarta menuju Serang berlangsung mulus, semulus jalan tol yang saya lalui. Namun setelah keluar dari  komplek Industri Krakatau steel, ternyata tidak banyak yang berubah. Jalan menuju ke Anyer dan Carita tidak bertambah lebar. Masih banyak jalan yang rusak dengan lobang menganga disana sini. Perjalanan menjadi tersendat dan macet karena kendaraan bergerak lambat di jalan-jalan berlobang tersebut. Padahal lalu-lintasnya tidak terlalu sibuk.

Pertumbuhan hotel juga tidak banyak. Hanya ada satu dua hotel yang tampak baru berdiri. Saya memperhatikan lokasi-lokasi wisata juga masih tetap sama. Masih sama seperti dua tahun lalu. Malah masih ada yang sama seperti saat pertama kali saya datang kesini sebelum tahun 2000.

Apa yang kurang dengan Anyer dan Carita sehingga pertumbuhan wisatanya sangat lambat? Padahal tempat ini sangat dekat dengan Jakarta. Hanya berjarak lebih kurang 105 kilometer dari Ibukota negara yang penduduknya mencapai dua belas juta jiwa. Malah kalau digabungkan dengan kota-kota di sekitarnya yaitu Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok yang lebih sering disingkat Jabodetabek bisa mencapai 20 juta jiwa.  Belum lagi penduduk kota-kota yang ada di dekat  Anyer seperti Serang, Cilegon, Merak dan lain-lainnya. Harusnya Anyer dan Carita bisa menjadi tempat wisata yang menjadi tujuan wisata utama, yang dikunjungi jutaan wisatawan dengan kemajuan yang sangat pesat.

[caption id="attachment_1012" align="aligncenter" width="640"] pantai pattaya dari atas, foto: vietlongtravel.com[/caption]

Saya jadi membandingkan Anyer dengan Pattaya. Tempat yang secara geografi hampir sama dengan Anyer dan Carita. Pattaya awalnya hanya kota kecil yang berada di pinggir pantai yang  berjarak 140 kilometer dari Bangkok, Ibukota negara Thailand. Lebih jauh dari jarak Jakarta ke Anyer.

Pada awalnya, wisata andalan Pattaya sama dengan Anyer, yaitu pantai dan laut. Tapi kota ini terus tumbuh dan berkembang dengan pesat. Saya berulang kali datang kesana. Mungkin jumlah kunjungan saya ke Pattaya sama banyaknya dengan jumlah kunjungan saya ke  Anyer. Tapi setiap kali saya liburan ke Pattaya, selalu ada tempat yang baru yang bisa saya kunjungi.  Membuat saya tidak pernah bosan untuk datang kesana. Selain pantai dan laut, mereka terus membangun banyak lokasi wisata baru.

Untuk pencinta musium, mereka membangun beberapa musium yang menarik, seperti musium Believe It Or Not yang berada dalam mal di pusat kota, Musium Teddy Bear, Musium Art in Paradise, Musium Louis Tassaud, Botle Art Musium dan beberapa lainnya. Mereka juga membangun sarana ibadah yang sekaligus menjadi lokasi wisata religi. Seperti Big Buddha dan Budha Mountain  bagi yang beragama budha, Orthodox Christian Church dan St Nikolaus Church untuk yang beragama nasrani, Vihara Anek Kuson Sala untuk Khong Hu Cu dan Darul Ibadah Mosque untuk yang beragama Islam. Semua dibangun sangat indah dengan tujuan menarik wisatawan religi sebanyak-banyaknya.

[caption id="attachment_1013" align="aligncenter" width="740"] pattaya park, foto: Suvarnabhumi Airport[/caption]

Selain Pattaya Beach dan Jomtien Beach dibangun juga destinasi wisata alam terbaru seperti Silver Lake dan perkebunan anggurnya yang berdampingan dengan Budha Mountain, Sriracha Tiger Zoo, Pattaya Park, Cartoon Network Amazone Water Park, Nong nooh Tropical Botanical Garden, juga wisata ke pulau-pulau kecil yang hanya berupa hamparan karang dengan pantai yang tidak terlalu luas namun dengan promosi yang sangat bagus. Jutaan wisatawan mancanegara  berkunjung ke sana setiap tahunnya.

Selain itu mereka juga membuat Pasar Terapung Pattaya, penangkaran buaya, peternakan kambing Pattaya yang dipercantik menjadi lokasi pariwisata. Mereka menyulap pasar tradisional menjadi pasar wisata seperti pasar Lanpho Nakluea dan membangun jalan di sisi pantai yang sangat padat jika dikunjungi malam hari yaitu Beach road. Tentu saja yang sangat terkenal dan menjadi kunjungan wajib wisatawan pada malam hari adalah Walking Street Pattaya. Jalan sepanjang hampir 2 kilometer yang dipenuhi toko, kafe, restoran, bar, dan berbagai permainan yang menarik yang membuat wisatawan betah berlama-lama.

Akses menuju Pattaya pun sangat mudah. Bangkok ke Pattaya terhubung oleh jalan tol yang sangat mulus. Jarak 140 kilometer bisa ditempuh rata-rata hanya satu setengah sampai dua jam, tergantung kecepatan kendaraan. Pilihan transportasi  menuju Pattaya pun banyak. Mulai dari taksi yang bisa membawa 4 penumpang  dengan tarif bervariasi dari 1000 – 1500 bath (setara dengan Rp. 350.000 sampai dengan Rp. 500.000; kurs 1 Bath=Rp350) atau naik bus dari terminal angkutan umum maupun dari Bandara Suvarnhabumi dan Don Mueang dengan tarif 134 bath dan kalau diantar ke hotel menjadi 200 bath (Rp50.000 s.d. Rp70.000 per orang).

[caption id="attachment_1014" align="aligncenter" width="830"] Jalur Cilegon-Anyer Macet Parah, foto: republika[/caption]

Jalan yang sangat mulus dan lebar membuat tranportasi berjalan lancar. Berulang kali saya pergi kesana tidak pernah sekalipun terjadi kemacetan. Bandingkan dengan Anyer yang setiap weekend ketika menuju Anyer atau Minggu ketika kembali ke Jakarta, selalu terjebak macet. Saya pernah menempuh perjalanan dari Anyer ke Jakarta selama 6 jam.  Sangat melelahkan. Mungkin ini juga yang menjadi alasan banyak warga Jakarta dan sekitarnya enggan berlibur ke Anyer dan Carita. Selain macet, tak banyak hal baru yang bisa dinikmati di Anyer dan sekitarnya.

Mungkin Anyer dan Carita harus belajar banyak dari Pattaya. Yang menurut Indeks Destinasi Asia Pasifik  yang dikeluarkan oleh master Card pada tanggal 27 Januari 2016 berada di peringkat kedelapan dari 10 besar tujuan wisata di Asia Pasifik. Pattaya dikunjungi 8,1 juta wisatawan mancanagera. Mengalahkan Bali yang berada di posisi kesembilan dengan dikunjungi oleh 7,2 juta wisatawan. Thailand mendominasi 10 besar tujuan wisata tersebut dengan menempatkan tiga wakilnya. Yaitu di peringkat satu Bangkok (dikunjungi 21,9 juta wisatawan mancanagera) dan Phuket di posisi kelima (9,3 juta wisatawan).

Makin banyak wisatawan yang datang dan makin lama mereka tinggal akan berimbas banyaknya hotel dan restoran yang dibangun oleh para pelaku bisnis pariwisata. Dan tentu saja berimbas pula pada kehidupan masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur Anyer, Carita sampai Tanjung Lesung. Pelaku usaha kecil dan menengah yang memproduksi kerajinan tangan dan cinderamata buatan lokal, pedagang kaki lima, nelayan dan juga pemuda-pemuda serta ibu-ibu rumah tangga bisa ikut mendapatkan penghasilan yang lumayan dan menambah pundi-pundi keluarga. Tentu saja yang paling terasa adalah meningkatnya pendapatan asli daerah dari pajak layaknya Bali dan Pattaya.

Sambil membayangkan hal itu akan segera terwujud dan berandai-andai jalan tol yang mulus dari Jakarta sampai Carita dan Tanjung Lesung (yang menurut cerita sudah direncanakan lama namun tak kunjung menjadi nyata), saya kembali bersenandung. Antara Anyer dan Jakarta.....

Zahrudin Haris, Traveltoday

Monday, January 16, 2017

Liverpool: Kota Sepakbola dan Kultur

Sebagai pecinta olahraga khususnya sepakbola, Liverpool adalah sebuah kota yang menarik untuk dikunjungi. Di kota ini ada dua klub yang berseteru sepanjang masa: Si Merah dan Si Biru.

Stadion Anfield

[caption id="attachment_998" align="aligncenter" width="640"] suasana stadion anfield, foto: liverpoolecho[/caption]

Stadion Anfield dijadikan tujuan utama oleh banyak orang yang berkunjung ke Liverpool untuk alasan sport tour.  Stadion milik Liverpool FC itu adalah kebanggan para suporter mereka bahkan disebut sebagai katedralnya sepak bola. Stadion Anfield adalah saksi kejayaan klub Liverpool di masa lalu yang terus-menerus dijadikan motivasi bagi kebangkitan di masa kini.

Sempatkanlah mengikuti program tur stadion. Anda akan diberi kesempatan untuk menilik ruang ganti pemain beserta kisah menarik di dalamnya. Juga jangan lewatkan untuk menempelkan telapak tangan anda ke papan bergambar lambang klub dan bertuliskan THIS IS ANFIELD yang legendaris itu.

Tur stadium terasa lengkap dengan kesempatan untuk menyaksikan koleksi bersejarah mantan kapten tim Liverpool Steven Gerrard.

Tiket untuk melakukan tur stadion berharga 17 poundsterling untuk dewasa, 14 poundsterling untuk pelajar dan lansia, serta 11 poundsterling bagi anak-anak.

Stadion Goodison Park

[caption id="attachment_999" align="aligncenter" width="640"] Stadion Goodison Park dari dalam, foto: fansshare[/caption]

Stadion Goodison Park adalah milik klub Everton. Kendati klub berseragam utama warna biru tersebut lebih tua dari klub Liverpool, sayangnya prestasi mereka tak sementereng rival sekotanya yang berseragam merah.

Anda bisa mengikuti program tur stadion dengan membayar tiket seharga 12 poundsterling. Anak-anak cukup dengan membayar separuhnya.

Liverpool One

[caption id="attachment_1000" align="aligncenter" width="640"] liverpool one, foto:bdp[/caption]

Bagi Anda yang ingin mendapatkan segala pernak-pernik mengenai Liverpool dan Everton, maka pergilah ke Liverpool One. Sebuah pusat perbelanjaan utama di kota yang terletak di tepi Sungai Mersey tersebut.

Toko penjualan cinderamata resmi klub Liverpool nampak lebih mencolok dan jauh lebih luas ketimbang milik Everton. Hmm… agak mengagetkan memang. Tetapi begitulah di olahraga. Prestasi dan kejayaan selalu menjadi daya tarik untuk selalu dikenang melalui berbagai koleksi klub. Maka, tak heran jika Liverpool merah yang lebih berjaya terlihat dominan.

Meskipun Anda bisa membeli cinderamata kedua klub di toko resmi yang ada di kedua stadion, tetapi berkunjung ke toko resmi di Liverpool One tentu saja memberi nuansa tersendiri. Namanya pusat perbelanjaan, Anda akan dihadapkan dengan berbagai pilihan tujuan. Usai lelah blusukan di toko klub, Anda pun bisa langsung ke berbagai kafe yang ada di sana.

Ingat! Liverpool Juga Kota Budaya

[caption id="attachment_1001" align="aligncenter" width="640"] st john's gardens liverpool, foto: wikimedia[/caption]

Hanya lima menit dari Liverpool Lime Street Station adalah William Brown Street yang indah. Anda akan menjumpai berbagai tempat penting di sana. Art Gallery Walker (galeri nasional Utara), Museum Dunia, Perpustakaan Pusat Liverpool dan St John Gardens.

Turun di tepi pantai di Albert Dock adalah Tate Liverpool, rumah seni kontemporer di Utara.

[caption id="attachment_1002" align="aligncenter" width="894"] museum the beatles, foto: gouknow[/caption]

Hey! Tak jauh dari sana ada Museum The Beatles. Siapa yang tak kenal dengan band legendaris yang lagunya bertahan sepanjang masa? Saran saya, siapkan waktu lebih banyak jika hendak berkunjung ke museum ini. Saya pernah hampir tertinggal bus rombongan akibat terlalu asik mengagumi berbagai koleksi sejarah The Beatles. Ups. (Johanes Indra)

Tips Liburan ke Thailand-Malaysia-Singapura Selama Sepekan

PUNYA mimpi untuk travelling keliling negara di Asia Tenggara? Semua bisa terjadi hanya dalam kurun waktu sepekan alias tujuh hari saja.

Berikut ada rincian perjalanan yang dapat memaksimalkan waktu Anda untuk travelling ke negara-negara di Asia Tenggara, sebagaimana diulas travelerstoday, Kamis (12/1/2017).

Hari 1 sampai Hari 3 : Bangkok, Thailand

[caption id="attachment_591" align="aligncenter" width="800"] foto: ciee.org[/caption]

Pesan pesawat di mana Anda sampai malam hari di bandara Suvarnabhumi untuk menghindari kemacetan saat menuju hotel. Habiskan malam hari istirahat untuk berpetualangan esok hari.

Hari berikutnya Anda dapat berpetualang ke Candi Wat Arun yang dinilai sebagai Landmark Thailand. Di sana banyak patung Buddha dan relief yang menakjubkan.

Setelah keliling, Anda lanjutkan perjalanan untuk makan siang dan kembali berpetualang ke Khlong di Thoburi dengan menaiki kapal ferry. Setelah itu habiskan waktu di siang hari untuk melihat Grand Palace yang menjadi tempat paling banyak dikunjungi wisatawan. Di sana Anda bisa belajar sejarah Thailand melalui pertunjukan Siam Niramit.

Di hari ketiga, berpetualang ke landmark terkenal di Bangkok, Pasar Apung Damnoen Saduak, dilanjutkan perjalanan ke Samphram Elephant Ground and Zoo. Di sana ada pertunjukan pertarungan buaya dan gajah.

Hari 4 dan Hari 5 : Malaysia



Ambilah penerbangan di pagi hari, Anda akan tiba di Kuala Lumpur saat siang. Kemudian check in dan pergilah berpetualang ke kawasan Kuala Lumpur, dengan mengunjungi menara kembar Petronas, Merdeka Square, Galeri Petronas, dan menara Kuala Lumpur.

Hari selanjutnya, Anda dapat melakukan perjalanan ke China Town untuk membeli suvenir murah dan juga menyaksikan pemandangan cantik di malam hari. Lalu, naiklah bus untuk meneruskan liburan ke Singapura.

Hari 6 dan Hari 7 : Singapura

[caption id="attachment_594" align="aligncenter" width="800"] foto: s.aolcdn.com[/caption]

Setibanya di Singapura dengan menaiki bus sebaiknya Anda check in di penginapan dan berpetualang ke Esplanade, warisan Fullerton, The Raffles Palace, Orchard Road, Marina Bay Sands, dan desa Bugis. Diakhiri dengan pergi ke air mancur Wealth di kota Suntec.

Hari keenam, mulailah merasakan kehidupan malam di penginapan World Sentosa, dan ambilah wisata malam di Safari.

Hari ketujuh, Anda bisa berkunjung ke Universal Studio. Menikmati taman bermain ini untuk menonton pembuatan film-film Action di Hollywood.

sumber: okezone.com

5 Kota Paling Berbahaya di Dunia

KETIKA jalan-jalan ke lokasi atraksi murah, banyak fenomena kejahatan yang mengintai traveller. Bagaimanapun ada beberapa negara yang tidak bisa ditoleransi lagi, karena kejahatannya.

Tak tanggung-tanggung mereka bahkan tega untuk membunuh dan memberikan kekerasan bagi turis asing jika tak menyerahkan barang berharga dan uangnya.

Berikut lima kota paling berbahaya di dunia seperti dilansir travelerstoday, Kamis (12/1/2017). Jadi hati-hatilah jika berlibur ke sana.

Caracas, Venezuela 

Ibu Kota Venezuela ini dinilai sebagai kota berbahaya di dunia dengan banyaknya kejahatan yang ada. Bahkan total hampir 119 kasus pembunuhan dari 100 ribu penduduk terjadi setiap tahunnya. Di sana mereka suka melakukan kekerasan dan digabung dengan demo.

San Pedro Sula, Honduras

Sampai 2016, San Pedro Sula menduduki posisi teratas sebagai kota berbahaya di muka bumi selama empat tahun. Banyak sekali kejahatan yang terjadi bahkan dari 100 ribu penduduk, tercatat 111 orang terbunuh tiap tahunnya.
San Salvador, El Salvador

Di sana banyak sekali anggota geng dengan status kriminal seperti Mara 18 dan MS 13 sehingga mendapatkan perhartian khusus dari penegak hukum internasional. Total sebanyak 108,54 kasus pembunuhan terjadi per 100 ribu penduduk.

Acapulco, Meksiko 

Salah satu ibu kota Amerika, Acapulo menjadi kota berbahaya di dunia seiring zaman modern seperti saat ini. Sebagai contohnya, mereka bahkan menemukan kasus pembunuhan sebanyak 104,73 dari 100 ribu penduduk.

Maturin, Venezuela 

Kota ini menduduki posisi kelima di dunia yang memiliki impresi buruk untuk semua orang yang ingin berlibur ke sana. Kota tersebut memiliki angka 86.45 per 100 ribu penduduk atas kasus pembunuhan.

sumber: okezone.com

6 Tips Top Saat Pertama Kali Traveling Sendirian

Solo travel atau melakukan traveling sendirian memang sudah lama populer. Namun, belum semua orang berani mencobanya. Jika Anda belum pernah, tetapi berniat untuk melakukannya, maka barangkali tips dari para solo traveler akan membantu.

Dilansir dari laman solotravelerblog, Jumat (6/1/2017), berikut tips top dari solo traveler yang dapat mempermudah perjalanan sendirian Anda.

1. Bawa mainan


Permainan seperti catur, kartu, atau permainan yang dapat dimainkan bersama-sama akan memudahkan Anda berbaur dengan turis lainnya. Anda bahkan akan membuat teman baru dengan permainan.

2. Tersenyum


Jangan ragu untuk berinteraksi dengan orang baru. Cara paling mudah, tentu saja dengan tersenyum. Anda akan lebih melatih keberanian dan kesabaran dengan melakukannya.

3. Pergi ke pasar


Pasar adalah tempat yang tepat untuk melihat kehidupan sebuah kota baru. Anda akan belajar budaya, bahasa, hingga kuliner di pasar. Selain itu, pasar juga merupakan tempat yang tepat untuk belajar banyak hal.

4. Berjalan


Jika Anda traveling sendirian, maka jangan terlalu banyak menghabiskan waktu di kamar. Berjalan lah untuk bertemu dengan orang lain, dan berinteraksi lah dengan mereka. Berjalan juga cara terbaik untuk mengetahui sebuah kota.

5. Usahakan tiba siang


Pastikan Anda samai tempat tujuan saat masih terang. Sebab, ini akan memudahkan Anda untuk melihat situasi, bertanya pada orang soal tempat dan alamat, dan berbagai layanan publik masih buka.

6. Survei


Pelajari tempat yang akan Anda kunjungi sebaik mungkin. Anda bisa mendapatkan informasi dari situs resmi tempat tersebut atau dari ulasan traveler lainnya. Ini akan memudahkan Anda untuk menerka keadaan di sana.

sumber: liputan6.com

Wednesday, January 11, 2017

Surabaya.. Surabaya.. Oh Surabaya..

Setiap kali saya menginjakkan kaki di Surabaya saya selalu teringat dan bersenandung lagu yang pernah di populerkan oleh Titik Hamzah dan Sundari Soekotjo, dua penyanyi yang sangat terkenal pada zamannya..

Berikut penggalan liriknya yang sampai saat ini masih hapal diluar kepala saya..

Surabaya, Surabaya, oh Surabaya
kota kenangan, kota kenangan
tak kan terlupa
Di sanalah, di sanalah, di Surabaya
pertama lah, tuk yang pertama
kami berjumpa..

Ku teringat masa yang telah lalu..
Seribu insan sribu hati terpadu satu
Surabaya di tahun empat lima
Kami berjuang kami berjuang bertaruh nyawa..

Saya tidak tahu apakah lagu ini masih dinyanyikan oleh anak-anak muda surabaya pada zaman sekarang atau malah sudah tidak dikenalin lagi. Saya harus melakukan survey buat itu hehe..

Tapi buat saya lagu ini mempunyai kenangan yang sangat dalam. Karena pertama kali saya menginjakkan kaki di kota Surabaya yaitu pada tahun 1992 bulan Febuari pada saat itu saya masih remaja dan dalan perjalanan menjadi salah satu peserta Pertukaran Pemuda Antar Propinsi yang dulu disingkat PPAP yang sekarang kembali dipopulerkan oleh komedian asal Jepang. Gak ada hubungannya yaa.. haha..

Saya menjadi salah seorang utusan Propinsi Sumatera selatan yang dikirim ke Indonesia timur dan sempat dibina oleh Bapak Alex Nurdin yang saat itu masih menjadi Kepala Dinas Pariwisata Kotamadya Palembang dan sekarang menduduki jabatan Tertinggi di Propinsi Sumatera Selatan sebagai seorang Gubernur di periode keduanya. Beliau salah satu orang Palembang yang saya kagumi.

Dalam perjalanan menuju timur Indonesia dengan menggunakan kapal PELNI Kambuna, kapal terbesar yang pernah saya tumpangi ketika itu kami singgah di Surabaya. Sebelum sampai di Surabaya kami sempat diajarin untuk menyanyikan lagu ini oleh pembina kami yang sangat cantik yaitu ibu Gustinawati yang dengan akrab kami panggil kakak Ina.
Begitu tiba kami menyanyikan lagu tersebut berulang-ulang diatas kapal dengan diiringi gitar oleh teman yang bawa dan memang piawai bermain gitar. Kami bernyanyi dengan semangat dan jadi tontonan semua penumpang Kapal yang berjumlah ribuan orang yang turun naik di Surabaya. Itu menjadi moment yang tak terlupakan oleh saya dan teman-teman.

Setelah selesai bernyanyi, Kami kemudian ikut turun dan menjelajah kota surabaya tapi cuma dikawasan Tanjung Perak karena hanya diberi waktu 4 jam saja sebelum melanjutkan perjalanan ke Makasar. Kesan pertama saya ketika itu adalah kota ini sangat panas, padat dan agak kurang teratur. Pasar dadakan yang panas tumplek blek di kawasan Tanjung Perak dipenuhin dengan penumpang dan penjemput yang saling bertabrakan tampa aturan. Setelah puas berkeliling saya naik kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan menuju Makasar.

Enam bulan kemudian setelah saya kembali selesai tugas yang menjadi awal mula saya sangat menyukai traveling, saya kembali melalui Surabaya menuju Palembang, kembali jalan-jalan di Tanjung Perak dan tidak ada perubahan apa-apa disana.

Kemudian di tahun 1994 dan 1995 saya kembali ke Surabaya. Waktu itu saya sudah bekerja di Salah satu perusahaan HTI dan Pabrik pulp & paper terbesar di Jambi yang merupakan group perusahaan multi nasional di Jakarta, pemiliknya selalu masuk 10 besar orang terkaya di Indonesia. Saya bekerja di bagian Personalia atau istilah kerennya HRD yang bertugas mencari karyawan harian dan borongan untuk di bagian penebangan hutan, pembersihan lahan, pembibitan dan penanaman kembali. Saya datang ke Surabaya dengan tujuan daerah-daerah kabupaten di Jawa Timur seperti Pacitan, Kediri, Tulung Agung, Pasuruan, Trenggalek, Blitar, Madiun, Malang dan lain-lain.

Di Surabaya Saya memilih menginap di daerah Pasar Kembang. Dalam perjalanan dari airport menuju hotel kesan saya tetap sama seperti dua tahun lalu. Suhu udara panas sekali, jalanan penuh kendaraan dengan bunyi klakson yang saling bersahutan, pedagang kaki lima tumpah sampai ke jalan, beca parkir semaunya, tidak ada trotoar buat pejalan kaki. Benar-benar crowded.

Setelah check in Saya carter becak untuk muter-muter kota Surabaya. Awalnya menarik tapi lama-lama tidak tahan juga karena panas dan debu nya.

Kemudian saya kembali ke hotel dan memutuskan untuk keluar dimalam hari dan carter becak lagi. Saya diajak muter-muter kota Surabaya oleh si tukang becak sambil ngobrol sepanjang jalan. Yang paling saya ingat tentu saja ketika saya dibawa masuk ke gang dolly, pusat prostitusi terbesar di asia tenggara pada saat itu.

Kami berjalan pelan kemudian memutuskan untuk parkir beca dan jalan kaki. Melihat cewek-cewek yang duduk-duduk di dalam kaca dengan dandanan yang mencolok dan agak menor membuat saya tertarik untuk lebih tahu banyak. ( saya kemudian masuk dan.. Untuk tahu detailnya, baca tulisan saya tentang wisata malam ke gang dolly.. hehe)

Setelah itu tahun 1997, ketika itu saya sudah pindah dan punya usaha interior dan furniture rotan di Jakarta. Saya mengambil bahan baku rotan di Gorontalo sementara produksi furniture nya ada di Cirebon. Jadi rotan harus dikirim via kapal angkut dari pelabuhan Bitung Sulawesi Utara menuju Tanjung Perak Surabaya kemudian diangkut pake truk ke Cirebon. Jadi saya harus kembali ke Tanjung Perak dan sewa gudang penampungan disana. Dan ternyata setelah 5 tahun Tanjung Perak belum berubah.

Dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 saya selalu pulang pergi ke surabaya dan kadang menginap sampai seminggu untuk menunggu barang. Tidak ada tempat pariwisata yang menarik di Surabaya untuk dikunjungi.

Tahun 2004 sampai dengan 2008 ketika saya beralih ke bisnis entertainment, salah satu bidang pekerjaan mendatangkan penyanyi-penyanyi ternama Indonesia untuk tampil setiap Rabu malam di salah satu club paling ternama dan happening di Surabaya, saya melihat kota Surabaya mulai berubah. Mall yang bagus-bagus mulai berdiri, sudah ada trotoar buat pejalan kaki walaupun masih seadanya dan yang paling banyak justru pusat-pusat hiburan malamnya. Namun kota ini tetap saja bukan kota yang menarik buat wisatawan.

Setelah itu saya sering bolak balik ke Surabaya dan terus memperhatikan perkembangan kota ini. Terus terang sekarang saya terkagum-kagum dengan pembangunan dan peribahan kota Surabaya yang begitu pesat dan makin bagus.

Kemarin dalam perjalanan dari airport menuju hotel di daerah Tunjungan, sepanjang jalan saya melihat taman-taman yang indah, trotoar buat pejalan kaki yang lebar, rapi, bersih dan sudah dilengkapi dengan lantai petunjuk arah untuk yang tuna netra.

Saya makin tertarik buat meng-explore nya.. Karena penasaran saya telefon teman saya yang tinggal di kota ini dan meminta dia untuk mengantar saya berkeliling kota Surabaya.

[caption id="attachment_985" align="aligncenter" width="640"] suasana pasar Ampel, foto: surabayabagus[/caption]

Saya diajak untuk mengunjungi Masjid Sunan Ampel yang ternyata sangat menarik, mempunyai nilai history yang sangat tinggi, indah dan menjadi tempat wisata rohani yang sangat layak dijual dan dipromosikan ke mancanegara.

Begitu masuk gerbangnya langsung mengingatkan saya kepada komplek Grand Bazaar di Istambul Turki yang belum lama saya kunjungi. Cuma ini dalan porsi lebih kecil dan belum rapi. Namun menurut saya komplek masjid Sunan ampel ini lebih bagus dari beberapa tempat wisata rohani yang mirip-mirip seperti ini seperti Masjid Ali Haji di Mumbai. (Baca tulisan wisata rohani - Mengunjungi Masjid Sunan Ampel - Surabaya. Perpaduan tiga budaya.
Juga tulisan tentang Berziarah ke Makam dan Masjid Ali Haji - Mumbai - India ).

Kemudian saya diajak mengunjungi Skate park di pinggir Kali brantas yang faslitasnya sangat lengkap dengan patung ikan yang memancurkan air yang mirip Merlion Park di Singapura, serta mengunjungi beberapa taman yang dibangun untuk tempat berkumpul masyarakat kota Surabaya seperti taman Atraksi, Taman Ekspresi, Taman Bungkul dan juga tempat-tempat lainnya termasuk Balai kota yang tampak indah dan juga mall-mall besar yang saat ini bertebaran di kota Surabaya.

[caption id="attachment_983" align="aligncenter" width="640"] skate park Surabaya, foto: blogspot[/caption]

Namun sayangnya di taman-taman yang sudah bagus itu tidak banyak orang yang datang, malah cenderung sepi. Di Skate Park, tempat yang sangat menarik dengan fasilitas lengkap malah kurang terawat dan sebagian fasilitas sudah mulai rusak. Patung yang sangat menarik untuk dijadikan latar belakang foto untuk orang-orang yang datang malah hanya bisa dinikmati dari jauh karena saya coba ambil foto dari dekat tapi tidak ada spot yang bagus layaknya Merlion Park di Singapura yang sangat terkenal dan dikunjungi jutaan orang setiap tahunnya itu.

Malah untuk masuk skate park ini harus melalui parkir yang gelap dan tidak ada petunjuk arah yang jelas. Yang bermain disinipun tidak banyak padahal menurut saya tempat ini sangat menarik karena berada di dekat sungai, di sebelah musium kapal selam yang juga sepi dan dekat dengan mall Plaza Surabaya yang sangat ramai.

Kalau saja tiga tempat ini terintegrasi dan dipoles sana sini, juga dibuat event-event yang menarik serta dilengkapi dengan faslitas wifi dan kafe-kafe yang menyediakan kopi dan makanan siap saji. Tentu tempat ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan dan warga surabaya.

[caption id="attachment_984" align="aligncenter" width="640"] taman ekspresi, foto: intaninchan[/caption]

Begitu juga taman atraksi dan ekpresi, tidak ada keramaian disana. Di taman yang luas dan memanjang dengan fasilitas permainan anak-anak yang lumayan banyak, Hanya ada beberapa orang yang datang. Sebagian asyik pacaran. Mungkin karena lampu penerangan yang tidak terlalu terang dan tidak ada event atau atraksi yang menarik untuk menjadi tontonan, warga jadi malas datang. Hanya Taman Bungkul yang ramai, disana banyak penjual makanan dan minuman juga sering dibuat event-event yang menarik, jadi taman ini lebih dikenal daripada taman-taman lainnya.

Terlepas dari itu semua, Surabaya sudah bertransformasi dari kota yang sumpek, padat, kumuh, tidak beraturan dan tidak ramah buat pejalan kaki menjadi kota wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Kota ini sudah layak mempunyai kendaraan wisata seperti hop on hop off yang ada di kota-kota besar dunia lainnya seperti Singapura, Kuala Lumpur, Sidney, Paris, Amsterdam, Tokyo dan lain-lain, untuk mengantar wisatawan berkeliling dan menikmati keindahan kota dengan schedule tetap, dikelola oleh perusahaan yang kredibel dan profesional serta tarif yang pantas dan terjangkau oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Kenapa harus bayar? karena kalau digratiskan pemda harus keluar dana, yang kerja juga asal-asalan, penumpang juga tidak menghargai karena tidak merasa punya beban apa-apa dan pelan-pelan tentu saja akan mati suri. Kenapa juga harus perusahaan profesional yang menguasai bidangnya yang mengelola? Karena biar pemerintah daerah fokus saja sama tugasnya membangun dan melayani masyarakat. Sudah banyak contoh tempat-tempat yang dikelola oleh pemda ujung-ujungnya berantakan dan merugi.

Waktu di Sidney, Melbourne, Rio de janeiro, Istambul, Osaka dan kota-kota besar lainnya yang saya kunjungi, saya selalu menyempatkan diri untuk keliling kota naik kendaraan hop on hop off dan selalu pilih duduk dekat sopir agar bisa banyak waktu bertanya dan ngobrol dengan bebas. Betapa pendapatan mereka sangat besar dari bisnis ini.

Kendaraan khusus turis ini dapat berkeliling mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di Surabaya seperti wisata rohani ke komplek masjid sunan ampel dan juga Patung dewi Kwan In di Kenjeran, wisata sejarah ke Tugu Pahlawan dan musium-musiumnya termasuk musium bahari dan musium Sampurna yang sangat menarik, wisata alam ke taman kenjeran, taman bungkul, skate park juga taman-taman lainnya. Termasuk juga ke pasar tradisional yang sangat terkenal yaitu pasar atom, pasar turi juga mal-mal yang besar-besar seperti Tunjungan, Galaxy, Ciputra dan lain-lain dan jangan lupa kunjungan ke Icon kota Surabaya yang baru yaitu Jembatan Suramadu.
Saya berharap dalam kunjungan saya berikutnya yang entah kapan, hal itu sudah terwujud hehe..

Selamat datang di kota Surabaya yang baru...

Zahrudin Haris, Travel today

Tuesday, January 10, 2017

Negeri-negeri Dongeng di Bumi

1. Pegunungan berwarna-warni

[caption id="attachment_970" align="aligncenter" width="736"] Vinicunca, foto: Pinterest[/caption]

Biasanya pegunungan berwarna hijau. Berbeda di Kota Cusco, Peru terdapat pegunungan yang berwarna-warni seperti pelangi. Warnanya merah, kuning, biru, putih dan hijau serta tidak ada secuil pohon pun. Inilah pegunungan Vinicunca!

2. Gua yang menyala

[caption id="attachment_971" align="aligncenter" width="800"] Waitomo Glowworm, foto: bookme[/caption]

Gua itu gelap dan lembab. Apa jadinya jika di dalam gua, justru ada cahaya yang menyala di langit-langitnya. Inilah Negeri Dongeng di Selandia Baru tepatnya di North Island, Waitomo Glowworm!

3. Danau pink

[caption id="attachment_972" align="aligncenter" width="790"] lake hillier, foto: amuzing planet[/caption]

Danau warnanya pink, sungguhan ada di dunia. Inilah Danau Hillier di Kepulauan Recherche, Australia Barat. Banyak orang bilang, danau ini sudah seperti milkshake stroberi saja!

4. Air terjun api

[caption id="attachment_973" align="aligncenter" width="740"] Horsetail fall, foto: Placestoseeinyourlifetime[/caption]

Yosemite National Park di California, AS memiliki fenomena yang disebut seperti Negeri Dongeng. Fenomena yang berupa air terjun menyala, seperti api. Horsetail Firefall, inilah air terjun api!

5. Api biru

[caption id="attachment_974" align="aligncenter" width="640"] Blue Fire, Kawah Ijen, foto: kompas[/caption]

Negeri Dongeng di Indonesia, memangnya ada? Memangnya ada fenomena alam yang unik di Indonesia yang sulit ditemukan di negara lain? Jawabannya, Indonesia memang punya banyak fenomena alam yang unik. Salah satunya yang cuma ada dua di dunia (satu lagi di Islandia) adalah fenomena blue fire alias api biru!

sumber: detik.com