Thursday, March 30, 2017

IBL Playoffs akan Menghibur Basketball Lovers di Surabaya

Atmosfer persaingan di Indonesia Basketball League (IBL) 2017 kian memanas. Tiket ke semifinal akan diperebutkan melalui laga playoffs antara CLS Knights Surabaya dan Bank BJB Garuda Bandung, di GOR Kertajaya, Surabaya, sejak Jumat (31/3).

Kedua tim tersebut berasal dari Divisi Merah. CLS Knights berada pada peringkat kedua divisi sehingga berhak menjadi tuan rumah untuk Garuda yang setingkat di bawahnya. Pemuncak klasemen Divisi Merah, Satria Muda Pertamina telah menunggu pemenang gim ini di babak semifinal 21-24 April mendatang.

Pertandingan playoffs tersebut akan menerapkan sistem best of three. Setelah pertandingan pertama di hari Jumat, keduanya akan kembali bertanding pada Sabtu, 1 April. Kedua tim wajib meraih dua kemenangan untuk bisa mendampingi Satria Muda Pertamina, sehingga jika kedudukan imbang 1-1, apa boleh buat harus ada pertandingan ketiga yang dijadwalkan pada Senin, 3 April.

Garuda bukan tim yang mudah untuk dikalahkan oleh CLS yang berstatus sebagai juara bertahan. Kendati CLS mampu mengalahkan Garuda dalam dua kali pertemuan di regular season, tetapi skor akhir selalu terpaut tipis.

Hal tersebut tentu saja masih terekam dalam ingatan kepala pelatih CLS, Wahyu Widayat Jati sehingga ia ingin timnya tetap tampil bagus di hadapan pendukung mereka sendiri. Bahkan, CLS melakukan pergantian dua pemain asing mereka. Duke Crews akan menyusul Ashton Smith untuk bertarung di pertandingan playoffs yang menentukan.

“Kami sudah siap tempur. Pemain asing kami, Duke Crews makin menyatu dengan tim dan yang jelas dia memberi aura gembira kedalam tubuh tim CLS,” kata Wahyu Widayat Jati yang akrab dipanggil Cacing itu kepada media.

CLS memang sangat membutuhkan dukungan suporter mereka. Hal tersebut nampak dari harga tiket yang diharapkan dapat dijangkau oleh para suporter. Tiket seharga Rp25.000,- dan Rp100.000,- akan dilepas kepada para penonton dan masih dapat dibeli di hari pertandingan.

Tip-off pertandingan akan dilakukan pada pukul 19.00 WIB dan akan disiarkan secara langsung oleh Channel 88 Useeprime Indihome dan inews TV. Tetapi bagi basketball lovers, menonton langsung di GOR Kertajaya akan menjadi momen yang tak tergantikan. Lekas berburu tiket dan saksikan pemain favorit Anda berlaga! (jp)

Wednesday, March 29, 2017

Gold Coast: Dari Surfers Paradise ke Movie World

Setelah menikmati indahnya pantai-pantai di Gold Coast di hari pertama kunjungan saya ke Australia, maka di hari kedua ini saya memutuskan untuk mengunjungi destinasi wisata andalan Gold Coast lainnya, yaitu Theme Park. Dari Surfers Paradise tersedia banyak bus menuju ke tempat ini.

Di Gold Coast ada lima Theme Park yang sangat terkenal dengan beragam permainan, yaitu Warner Bross Movie World, Dream World, Wet'n Wild Water World, Sea World dan Paradise Country. Jam buka mulai dari pukul 9.30 pagi sampai dengan pukul 5 sore waktu setempat.

Saya memutuskan untuk mengunjungi theme park movie yang paling besar dan paling terkenal yaitu Warner Bross Movie World. Taman rekreasi yang dibuka sejak tahun 1991 ini merupakan taman rekreasi tentang film yang terbesar di Australia dan paling hits sedunia. Sesuai dengan namanya, semua permainan yang ada theme park ini, berasal dari judul film. Seperti Scooby doo, Batman, Superman, Green Lantern, Looney Tunes dan tokoh-tokoh fIlm karya Warner Bross dan DC Comic lainnya. Dengan membayar 79,99 dollar Australia saya sudah boleh menikmati semua jenis permainan yang ada di sini seharian penuh.

Movie World dibagi menjadi tiga area. Area permainan ekstrim yang banyak diisi oleh anak muda. Lalu area hiburan keluarga dan area khusus anak-anak. Saya sangat menyukai roller coaster. Ada 5 roller coaster di sini. Yang terbesar dan paling ekstrim ada tiga, yaitu Green Lantern Coaster, Arkham Asylum, dan Superman Escape. Ketiganya mempunyai kecepatan 100 km/jam dalam dua detik dan tingginya bikin mata menyipit.  Sedangkan satu lagi Batwing Spaceshot mirip wahana hysteria di Ancol namun jauh lebih tinggi. Saya tidak terlalu suka permainan naik turun yang bikin nyawa seakan-akan lepas ini.

[caption id="attachment_1364" align="aligncenter" width="960"] Jika anda seorang adrenaline junkie, rasakan roller coaster di Movie World ini. Mendebarkan. (Foto: pribadi)[/caption]

Saya mencoba ketiga roller coaster yang ada. Green Lantern, Arkham Asylum, dan terakhir Superman Escape. Saya telah mencoba banyak roller coaster seperti di Singapura, Hongkong, Tokyo, dan beberapa kota lain. Tapi setelah saya mencoba ketiga roller coaster yang ada disini, kaki saya gemetaran dan nyaris tidak kuat berdiri lagi. Benar-benar memicu adrenalin dan membuat kita tertawa sambil mengeluarkan airmata dan kehilangan suara. Hehehe.

Kemudian saya menjelajahi theme park ini. Saya seperti berpetualang dalam dunia film yang sangat terkenal. Seperti Wild-wild West,  Scooby Doo (roller coaster di dalam ruangan yang cukup mendebarkan), Hollywood Stunt Driver, Gotham City Hall, Alien invasion, dan lain-lain.

Karena penasaran saya juga masuk ke Movie World khusus anak-anak. Ternyata isinya sama persis seperti yang ada di tempat dewasa. Hanya saja dengan versi mini yang lebih kecil dan terlihat imut. Saya menyaksikan anak-anak bermain didampingi oleh orang tuanya. Ada yang belajar setir mobil, naik roller coaster, main wahana air, dan lain-lain. Betapa tempat ini sangat menggembirakan.

Tanpa terasa waktu sudah pukul 4 sore. Tiba-tiba semua orang ramai berdiri di pinggir jalan utama. Saya pun ikutan mendekat. Ternyata tak lama kemudian muncul parade semua tokoh DC yang terkenal. Mulai dari superhero seperti Batman lengkap dengan kendaraannya yang bisa terbang, Superman, Catwoman, Supergirl, Green Lantern, Wonderwoman, The Flash, dan ada Marylin Monroe juga.

Tokoh-tokoh DC yang lucu dan menjadi idola anak-anak juga keluar menyemarakkan parade ini. Seperti tokoh-tokoh yang ada di film Scooby Doo, Loney Toon, Twitty, dan banyak lagi lainnya yang saya tidak hapal nama-namanya.

[caption id="attachment_1365" align="aligncenter" width="960"] Batman akan menyapa pengunjung Movie World secara langsung. Untuk anak-anak pasti menyenangkan. (Foto: pribadi)[/caption]

Parade berjalan sangat meriah. Di akhir parade semua orang turun ke jalan berjoget mengikuti irama musik menyatu dengan tokoh-tokoh idolanya. Sambil meminta foto bersama. Seraya ditebar convety warna warni yang ditembakkan dari segala arah. Benar-benar seperti pesta dengan tokoh idola. Saya pun ikut membaur di dalamnya.

Musik telah berakhir dan waktu telah menunjukkan pukul 5 sore. Semua pengunjung bersiap untuk pulang. Saya mengakhiri perjalanan hari ini dengan perasaan sangat puas. Saya kembali ke hotel untuk istirahat sejenak dan bersiap melanjutkan perjalanan wisata di malam hari.

(Bersambung....)

Zahrudin Haris

Tuesday, March 28, 2017

Juventus Stadium Akan Menguji Barcelona

Liga Champions UEFA 2016/17 memasuki babak perempatfinal. Salah satu partai yang layak dicermati adalah Juventus melawan Barcelona di Juventus Stadium, Turin pada 12 April nanti.

Puluhan ribu orang akan memenuhi stadion berkapasitas 41.000 tempat duduk tersebut. Tetapi puluhan atau bahkan ratusan ribu lainnya akan berada di sekitar stadion yang dimiliki salah satu klub sepak bola tersukses di Italia itu. Para pendukung Juventus dan Barcelona yang tidak kebagian tiket akan memadati kafe-kafe yang mengadakan nonton bareng.

Kota Turin akan sibuk beberapa hari menjelang pertandingan. Selain menyiapkan pelaksanaan pertandingan sesuai standar UEFA, kota tersebut akan disibukkan pula oleh para suporter dari kedua tim yang akan menonton pertandingan. Salah satu yang paling sibuk tentu saja bisnis penginapan dan yang terkait dengan pariwisata.

Pendukung tim tuan rumah tidak hanya berasal dari Turin. Klub berskala global itu telah memiliki jutaan pendukung dari seluruh penjuru dunia. Ada banyak orang yang rela mengeluarkan banyak uang agar bisa mendapatkan tiket pertandingan dan akomodasi selama berada di Turin. Begitulah kenyataannya.

Pendukung Barcelona pun begitu. Bisa jadi banyak diantara mereka yang telah mendapatkan hak untuk menonton langsung di dalam stadion. Sangat mungkin pula mereka bukan berasal dari Barcelona tetapi justru dari negara Eropa lainnya bahkan lintas benua.

Kehadiran mereka tentu saja dipengaruhi oleh nuansa pertandingan itu sendiri. Juventus yang tidak terkalahkan saat menjamu Barcelona di kandangnya tentu masih ingat dengan kekalahan di Final Liga Champions UEFA 2015 lalu. La Vecchia Signora takluk 1-3 dan harus rela menyaksikan Blaugrana meraih trofi kelima mereka.

Selain faktor tersebut, keinginan banyak orang untuk menonton langsung di dalam Juventus Stadium yang megah pun tak terelakkan. Apalagi, sejarah mencatat bahwa Juventus lah klub sepak bola profesional pertama di Italia yang memiliki stadion sendiri.

[caption id="attachment_1372" align="aligncenter" width="640"] Sejarah dan kebanggaan Juventus bisa dirasakan saat berada di dalam J Museum yang terletak di Juventus Stadium. (Foto: LaPresse - Daniele Badolato / juventus.com)[/caption]

Juventus Stadium dibangun di atas lahan bekas Delle Alpi Stadium yang legendaris. Setelah direncanakan pada tahun 2006, pembangunan baru dimulai pada 2008 dan selesai pada 2011. Biaya yang diperlukan sebesar 100 juta euro.

Keberadaan Juventus Stadium ini membawa berkah bagi klub. Tahun lalu Juventus masuk dalam daftar 10 besar klub yang memiliki penghasilan tertinggi. Sebuah langkah hebat yang menuai hasil besar.

Tak hanya tiket pertandingan yang menjadi pemasukan bagi Juventus. Pihak klub pun mengadakan program tur stadion bagi pendukung mereka. Sejak tahun 2012 lalu, Juventus telah membuka Juventus Museum atau yang lebih dikenal dengan J Museum sebagai tempat segala pencapaian dan sejarah klub didokumentasikan dan diperlihatkan dengan baik. (jp)

Solo Tebarkan Pesona Voli Proliga 2017

Sritex Arena, Solo akan menjadi tempat berlangsungnya putaran pertama babak Final Four Voli Proliga 2017 pada 7-9 April 2017. Tim-tim elit akan saling mengalahkan untuk memperebutkan tiket Grand Final.

Beberapa tahun belakangan ini Solo tak hanya identik sebagai kota wisata budaya. Orang tak hanya sekadar mengenal Pasar Klewer atau Soto Triwindu yang legendaris, lebih dari itu Solo telah dipercaya sebagai kota pelaksanaan sejumlah event olahraga berskala nasional bahkan internasional.

Salah satu ajang tersebut tentu saja Voli Proliga. Untuk kesekian kalinya Solo dipilih menjadi kota pelaksanaan pertandingan yang tidak hanya melibatkan pemain-pemain berkaliber nasional tetapi juga sejumlah pemain asing yang memperkuat setiap klub peserta.

Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta Pertamina Energi, Palembang Bank Sumsel Babel, dan Jakarta BNI Taplus adalah tim-tim yang lolos ke babak empat besar dari sektor putra. Sementara di sektor putri Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Popsivo PGN, dan Gresik Petrokimia yang melaju ke final four. Bukan rahasia lagi, kedelapan tim tersebut sangat berhasrat untuk menjadi Juara Voli Proliga tahun ini setelah tampil spartan selama babak penyisihan.

Kehadiran Voli Proliga di Solo tentu saja semakin menegaskan kota asal Presiden Joko Widodo tersebut menjadi kota potensial bagi pelaksanaan sport tourism. Faktor infrastruktur yang memadai, akomodasi yang baik, dan keamanan menjadi alasan kuat dalam memilih Solo. Selain voli, Solo pun kerap menjadi penyelenggara ajang olahraga nasional dari cabang sepak bola, futsal, dan bulutangkis. Bahkan, ajang lomba lari berkategori serius pun sudah hadir di Solo setahun belakangan ini.

Terasa betul potensi pariwisata di Solo, bukan? Semoga hal ini bisa dipromosikan sebaik dan seluas mungkin oleh pemerintah daerah dan pusat. Sebab wisata budaya, kuliner, dan olahraga saling terkait dan menguatkan. Spike! (jp)

Gold Coast: Surfers Paradise dan Movie World

Banyak yang bilang belum ke Australia kalau belum ke Gold Coast. Kota wisata pantai yang berada di timur Australia ini memang mempunyai magnet yang sangat kuat untuk menarik wisatawan. Buktinya jutaan wisatawan mengunjungi tempat ini setiap tahunnya. Termasuk saya yang sengaja terbang jauh ke Gold Coast untuk membuktikan dan menjelajahi keindahannya.

Ada dua magnet terkuat yang menjadi tujuan wisatawan datang ke Gold Coast. Pertama, pantainya yang berpasir putih dan memanjang puluhan kilometer. Kedua, theme park yang menyajikan berbagai permainan kelas dunia yang menantang adrenalin.

Surfers Paradise

[caption id="attachment_1360" align="aligncenter" width="960"] Surfers Paradise, surganya para peselancar. (Foto: pribadi)[/caption]

Ada tiga pantai yang sangat terkenal di Gold Coast yaitu Broad Beach, Main Beach, dan Surfers Paradise Beach. Pantai terakhir sangat terkenal di kalangan penggila surfing dan backpaker. Oleh karena itulah dan atas rekomendasi teman sesama traveler, saya memilih hotel yang berada di area pantai Surfers Paradise.

Saya tiba siang hari. Setelah check in hotel dan istirahat sejenak saya menuju pantai di sore hari. Hanya berjalan lima menit dari hotel saya telah tiba di pantai Surfer Paradise yang sangat terkenal ini. Di depan saya terpampang pasir putih yang halus dan sedikit menyilaukan mata. Saya melepaskan sandal. Dan kaki saya langsung terbenam di pasir putih serupa tepung ini. Saya harus berjalan lebih dari lima puluh meter untuk tiba di bibir pantai. Dan ketika saya mencelupkan kaki ke laut, ternyata airnya dingin. Padahal saat ini sedang musim panas.

Pantai ini sangat luas dan panjang. Ketika saya menoleh ke kiri dan kanan, tidak tampak ujungnya. Di pinggir pantai berdiri banyak hotel, apartemen, dan gedung-gedung tinggi lainnya. Tidak banyak orang yang sedang menikmati tempat ini. Hanya beberapa kelompok orang yang sedang berjemur. Tidak seperti pantai Kuta atau Seminyak di Bali yang selalu penuh dan ramai.

Perlahan saya berjalan menyusuri pantai menuju ke pusat keramaian Surfer Paradise. Sambil sesekali bermain dengan burung-burung merpati yang banyak terdapat di sepanjang pantai ini. Mereka terbang berkeliaran bermain di atas ombak yang menghempas pantai dengan kuat. Ketika air kembali ke laut burung-burung ini terbang melompat-lompat mematuk ikan kecil yang terdampar. Baru sekali ini saya melihatnya. Perpaduan yang indah. Birunya laut dan putihnya pasir ditingkahi debur ombak dan ragam warna burung merpati.

Rasanya wajar kalau pantai ini sangat terkenal di kalangan penggila surfing. Karena ombaknya sangat tinggi dan menghempas kuat di pantai pasir putih yang halus. Tidak nampak karang-karang berbahaya yang menghalangi seperti di pantai Suluban, Bali. Sehingga aman buat para surfer baik yang baru belajar maupun yang sudah profesional.

Saya juga melihat beberapa pemancing melempar kailnya ke tengah laut. Sambil berbasah-basahan terkena deburan ombak. Bingung juga melihatnya. Di tengah deburan ombak yang keras begini, apakah ada ikan yang bakal memakan kailnya. Karena penasaran, saya bertanya dan ternyata mereka penduduk asli Gold Coast yang sudah biasa memancing disini. Mereka sengaja memancing agak siang menjelang sore, karena pantai masih sepi. Makin sore pantai ini makin ramai. Sehingga pelan-pelan mereka menyingkir ke tempat yang lebih sepi, agar kail mereka tak terkena orang yang berenang.

[caption id="attachment_1359" align="aligncenter" width="960"] Ini tanya salah satu dari sekian banyak toko suvenir yang ada di sekitar vantai di Gold Coast. (Foto: pribadi)[/caption]

Makin sore pantai ini makin ramai. Tampak banyak orang mulai bergerombol menuju pantai. Sebagian sekadar berjemur dan sebagian lagi langsung melepas pakaian dan nyebur ke laut. Saya malah menepi dan menuju pusat keramaian Surfer Paradise. Layaknya Kuta Square atau Seminyak Square di Bali ada satu mal yang cukup besar. Di dalamnya banyak terdapat restaurant, cafe, butik-butik pakaian, toko suvenir, toko-toko permainan anak-anak dan dewasa juga tempat-tempat massage dan spa yang sebagian besar dikelola oleh orang Thailand.

Untuk makan di sini harga rata-rata 9 sampai 20 dollar Australia per porsi. Sedangkan untuk pijat dibanderol 30 sampai 50 dollar Australia untuk 30 menit sampai dengan satu jam. Sangat mahal jika dibandingkan dengan di Indonesia. Harga suvenir dan pakaian juga tak beda jauh.

Setelah puas melihat-lihat dan membanding-bandingkan harga. Saya memilih untuk menepi di restaurant yang pemandangannya langsung ke pantai. Tidak ada pelohonan yang menghalangi. Sambil memesan secangkir teh dan sepiring kudapan saya melepas pandangan sejauh mata memandang.  Menikmati indahnya sunset yang memancarkan beragam warna di ujung timur benua Australia ini.

(Bersambung....)

Zahrudin Haris

Monday, March 27, 2017

Terorisme Ganggu Pariwisata

Baru-baru ini, kita dikejutkan lagi oleh berita tentang aksi pelaku teror yang menabrakkan kendaraannya ke arah segerombolan turis di Pusat Pariwisata yang sangat terkenal di kota London, Westminster.

Kebetulan saya baru kembali dari menjelajahi London dan sekitarnya. Hampir setiap pagi saya memulai perjalanan wisata saya dari Stasiun Westminster. Karena begitu keluar stasiun, saya akan dengan mudah berpindah kendaraan menuju pusat-pusat pariwisata di kota London dan sekitarnya. Saya bisa berpindah ke bus hop on hop off yang bisa mengantar saya keliling London. Atau naik cruise tour menyusuri Sungai Thames dan menikmati kota London dari atas kapal. Bisa juga sekadar berjalan kaki menikmati megahnya Big Ben dan Naik London Eye - dua ikon kota London. Atau masuk melihat-lihat dari dalam kemegahan Gedung Parlemen Inggris yang sangat terkenal dan lanjut ke gedung Westminster Abbey.

Kalau nggak mau ribet, cukup berjalan-jalan di taman Westminster dan berfoto bersama patung-patung tokoh-tokoh terkenal seperti Churchil, Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, dan tokoh-tokoh lainnya. Dan yang paling digemari para traveller yaitu berfoto diatas jembatan Westminster. Jembatan yang selalu ramai dikunjungi oleh turis dari seluruh dunia dan menjadi tempat favorit untuk berfoto. Baik dengan latar belakang Big Ben ataupun sebaliknya dengan latar belakang London Eye.

Itulah tampaknya yang dilakukan oleh serombongan turis mancanegara pada saat ditabrak oleh teroris yang mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sehingga 2 orang wisatawan meninggal dunia dan 40 lainnya terluka. Korban bertambah dengan ditikamnya seorang polisi dan ditembaknya pelaku teror oleh polisi.

Berita ini langsung memenuhi linimasa dan menyentak banyak wisatawan di dunia. Termasuk saya. Belum lepas satu minggu saya berada di sana. Saya tidak ingin membayangkan kejadian tersebut ketika saya berada di sana. Tentunya akan membuat ketakutan dan trauma untuk melakukan perjalanan wisata kemanapun. Dan kalau kita melihat ke belakang, ini bukan yang pertama kali. Pusat pariwisata dan keramaian orang menjadi incaran para teroris. Belum lepas dari ingatan kita kejadian di Nice, Perancis dengan pola yang hampir sama.

Teroris juga mengincar bandara seperti yang terjadi di Brussel, Belgia dan Istanbul, Turki yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan terhentinya operasional bandara selama beberapa saat. Yang paling menghebohkan dunia tentu saja bom Paris yang diledakkan di depan Stadion Stade de France dan serbuan teroris ke tengah konser di Gedung Bataclan tahun 2016 lalu yang meyebabkan ratusan orang kehilangan nyawanya.

Belum lagi teror pada malam tahun baru yang terjadi di Reina Club, Istanbul. Sekelompok teroris bersenjata menyerbu masuk dan menembak membabi buta yang menewaskan 39 orang pengunjung yang sedang merayakan tahun baru. Reina Club terkenal sebagai klab mewah yang selalu dikunjungi kaum jetset dan wisatawan berduit ketika berkunjung ke Istanbul.

Kejadian di Club Reina mengingatkan kita dengan Paddy's Club dan Sari Club yang ada di Bali. Kedua tempat inj diserang bom secara bersamaan oleh teroris pada tanggal 12 oktober 2002. Tercatat 202 korban jiwa dan ratusan orang lainnya terluka. Sekarang meninggalkan monumen yang selalu diperingati setiap tahun. Kemudian tiga tahun kemudian di tahun 2005 terjadi lagi bom Bali II yang diledakkan teroris di pusat keramaian Kuta dan Jimbaran yang mengakibatkan 23 orang tewas dan melukai ratusan orang lainnya.

Sungguh aksi-aksi teror tersebut sangat menakutkan dan menghantui para wisatawan. Saya ingat sekali ketika saya mengunjungi Bali sebulan setelah Bom Bali I. Dampaknya sungguh luar biasa. Begitu juga peringatan satu tahun setelahnya. Bali menjadi sangat sepi. Hotel-hotel kosong sehingga memberi discount hampir setengah harga. Toko-toko sebagian besar tutup. Orang-orang berjalan dengan cepat dipenuhi ketakutan. Bali yang begitu ramai mendadak menjadi pulau mati. Perlu waktu lama untuk membangkitkan kembali pariwisata Bali sehingga pulih seperti sekarang ini.

Namun berbeda dengan sekarang. Tampaknya kini para wisatawan makin kebal atau makin tidak terlalu peduli. Buktinya, setelah bom yang meledak di pusat keramaian turis di Bangkok ternyata tempat itu kembali ramai dikunjugi wisatawan. Kebetulan saya sempat berada di sana. Mereka malah sengaja datang untuk menyaksikan bekas-bekas tragedi bom tersebut. Begitu juga setelah teror yang terjadi di dua kota budaya dunia, Paris dan Istanbul. Kedua kota turis ini dengan cepat bangkit dan kembali ramai dikunjungi oleh banyak wisatawan mancanegara.

Hal yang paling membuat heran justru ketika terjadi ledakan di Jalan Thamrin, pusat keramaian di Jakarta. Masyarakat bukannya menghindar saat terjadinya peristiwa tersebut, malah banyak yang datang mendekat. Berkerumun meninjau lokasi kejadian dan ber-selfie ria disana. Sampai beberapa hari setelahnya pun tetap ramai yang datang. Lokasi kejadian tersebut seakan menjadi destinasi wisata baru. Aneh bukan?

Tampaknya target teroris untuk membuat suatu kota mati dengan mengincar pusat-pusat keramaian yang dikunjungi oleh wisatawan tidak lagi menuai hasil seperti yang mereka harapkan. Masyarakat seolah hanya tersentak sejenak, ramai di berita. Buat meme-meme yang lucu. Kemudian setelah itu seolah lupa dan tidak perduli. Lalu beraktifitas seperti biasa. Tempat-tempat terjadinya teror tersebut kembali buka seperti biasa dan kembali ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Namun tentu saja selaku traveler, kita harus selalu berhati-hati dan mewaspadai lingkungan sekitar. Kalau ada yang mencurigakan lebih baik menghindar. Jangan lupa untuk selalu menyimpan nomor kedutaan Indonesia yang secara otomatis masuk lewat pesan pendek ke ponsel kita ketika kita mengunjungi suatu negara. Jika terjadi sesuatu atau berada di dekat kejadian, kita bisa langsung menghubungi nomor tersebut, baik untuk melaporkan kejadian dan keberadan kita ataupun meminta bantuan. Sehingga perwakilan pemerintah Indonesia selalu tahu keberadaan kita dan bisa segera mendatangkan bantuan.

Sebentar lagi memasuki bulan April. Mei dan Juni sudah di depan mata. Liburan anak sekolah telah tiba. Saatnya merencakan liburan keluarga. Menentukan pilihan tempat yang akan dikunjungi bersama keluarga tercinta. Makin cepat direncanakan tentu saja makin baik. Harga yang didapat untuk membeli tiket, hotel, dan lain-lain jauh lebih murah ketimbang mendekati saat liburan. Oleh karena itu rencakanlah dari sekarang dengan matang.

Selamat berlibur.

Zahrudin Haris

Friday, March 24, 2017

April 2017, Saat Tepat ke Teluk Tomini

Teluk Tomini menjadi destinasi yang kian dikenal wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Daya tarik wisata bahari di sana telah memukau mereka. Tetapi, kapan saat yang tepat untuk pergi ke sana?

Bulan April adalah saat yang pas. Apalagi, pada 1-9 April 2017 akan digelar Festival Pesona Teluk Tomini. Berbagai atraksi budaya akan ditampilkan di area teluk yang memiliki keindahan alam tersebut.

Lokasi festival berada di Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Moutong, Sulawesi Tengah. Dari Palu bisa ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 82 kilometer.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti menyampaikan kepada media tentang alasan melaksanakan festival di bulan April. Menurutnya, strategi pemasaran ini diambil dengan menyesuaikan liburan masyarakat Eropa.

“Teluk Tomini adalah surga bagi turis Eropa. Yang mau ikutan menyimak atraksi budaya dan keindahan alam seperti turis Eropa, silakan ke Parigi Poutong. Ada Festival Pesona Teluk Tomini yang bisa dinikmati,” lanjut Esthy Reko Astuti pada Jumat (17/3).

Teluk Tomini termasuk salah satu destinasi bahari yang dilirik dunia. Di lokasi ini terdapat 1.031 hektar kawasan terumbu karang dan 785,10 hektar hutan mangrove yang lestari. Saat ini, teluk seluas 6 juta hektar itu memang sedang didorong menjadi kawasan wisata laut terbesar di dunia.

Festival Pesona Teluk Tomini akan memanjakan para wisatawan. Mulai dari karnaval dan pameran budaya hingga kuliner bisa dinikmati.

Ajang sport tourism pun tak luput dari perhatian. Ada lomba perahu layar tradisional, bersepada, lari, dan renang. (jp)

Hebat, Lombok Kian Memukau Asia!

Indonesia berhasil menempatkan dua destinasi dalam TOP 25 Destination Traveler's Choice Awards yang dirilis Trip Advisor tahun 2017 ini. Setelah Bali yang telah menempati peringkat pertama di dunia dan juga asia, Lombok berada di peringkat kesembilan.

Pemilihan ini berdasarkan ulasan dari para traveler yang mengunjungi situs Trip Advisor. Sebagai situs pengulas terbesar di dunia yang menjadi panduan para wisatawan mancanegara tentu saja berita ini sangat menggembirakan. Berarti Lombok sudah mulai banyak dibahas dan juga dikunjungi oleh para wisatawan dunia. Tampaknya tiga Gili masih menjadi andalan Lombok dan yang paling banyak dibahas. Selain itu Rinjani dan beberapa destinasi wisata lainnya seperti Pantai Senggigi, Kuta, dan beberapa lokasi lain.

Hal lain yang menggembirakan adalah Lombok berada di atas sejumlah destinasi favorit di Asia. Tokyo berada di peringkat 10, New Delhi (13), Hongkong (14), Singapura (16) dan yang mengejutkan Seoul berada di posisi 25. Padahal kota-kota tersebut menjadi destinasi tujuan utama turis asal Indonesia.

Walaupun tidak berada di peringkat pertama, Thailand sukses memasukkan paling banyak destinasi wisatanya. Dari 25 destinasi yang terpilih, Thailand menempatkan 5 destinasi wisata, yaitu Phuket, Koh Samui, Bangkok, Chiang Mai, dan Koh Tao.

Dalam daftar tersebut ternyata Vietnam harus diperhitungkan. Negara yang relatif baru dalam promosi pariwisata dunia jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya itu mampu mendudukkan 3 destinasi wisata, yaitu Hoi An, Hanoi, dan Ho Chi Minh City. Vietnam mengalahkan Filipina yang hanya menempatkan dua destinasi yaitu Pulau Palawandan Pulau Panay.

Sayang sekali destinasi wisata andalan Indonesia lainnya seperti Borobudur, Pulau Komodo, Raja Ampat, Belitung, Bintan dan lain-lain belum masuk dalam daftar. Padahal tempat-tempat tersebut tidak kalah indah dan cantik dibandingkan dengan 25 destinasi wisata yang terpilih. Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata agar daerah-daerah tersebut bisa menyusul Bali dan Lombok.

Berikut daftar lengkap Top 25 Destination Asia - Traveler's Choice Awards:
1. Bali - Indonesia
2. Siem Reap - Kamboja
3. Phuket - Thailand
4. Hoi An - Vietnam
5. Kathmandu - Nepal
6. Hanoi - Vietnam
7. Koh Samui - Thailand
8. Bangkok - Thailand
9. Lombok - Indonesia
10. Tokyo - Jepang
11. Goa - India
12. Chiang Mai - Thailand
13. New Delhi - India
14. Hongkong - China
15. Koh Tao - Thailand
16. Singapura - Singapura
17. Beijing - China
18. Jaipur - India
19. Agra - India
20. Kyoto - Jepang
21. Ho Chi Minh City - Vietnam
22. Palawan Island - Filipina
23. Panay Island - Filipina
24. Pokhara - Nepal
25. Seoul - Korea Selatan

sumber: trip advisor

Kabar Gembira: Makam Suci Yesus Kembali Dibuka

Kabar gembira bagi para peziarah Kristiani. CNN.com mengabarkan bahwa salah satu situs tersuci agama Kristen, yaitu ruang pemakaman di mana Yesus Kristus diyakini telah dimakamkan akan kembali dibuka untuk para peziarah.

Menurut CNN.com, situs suci yang terletak di jantung Kota Tua Yerusalem tersebut telah mengalami perbaikan di beberapa bagian pentingnya. Penyelamatan makam Yesus di bagian Edicule tersebut dilakukan oleh World Monument Fund (WMF) sementara Antonia Moropolou dari Universitas Teknis Nasional Athena memimpin tim yang terdiri dari para spesialis dari berbagai disiplin ilmu. Sejak Rabu (23/3) lalu makam suci ini telah kembali dibuka untuk dikunjungi.

Proyek restorasi selesai hanya beberapa minggu sebelum Paskah ketika ribuan umat Kristiani dari seluruh dunia kemungkinan akan kembali melakukan ziarah ke Yerusalem. Keberhasilan tersebut tentu saja akan berdampak pada meningkatnya kunjungan ke makam Yesus.

Perbaikan pada Edicule membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Menurut WMF, total biaya restorasi 3.45 juta euro yang merupakan bantuan dari sejumlah donatur perseorangan.

Langkah perbaikan ini ternyata belum akan berhenti. WMF mengatakan tahap kedua restorasi akan dimulai pada tahun depan untuk memastikan stabilitas struktural jangka panjang Edicule dan untuk mencegah kerusakan dari kelembaban yang berulang di masa depan.

Kabar ini tentu saja akan menguatkan rencana para peziarah untuk mengunjungi makam Yesus. Seperti kita tahu, bagi umat Kristiani umumnya dan bagi umat Katolik khususnya, perayaan Paskah merupakan hal penting bagi kepercayaan mereka. Sehingga kesempatan untuk bisa berziarah dan berdoa di makam suci Yesus terasa istimewa. (jp) | sumber: cnn.com

Wednesday, March 22, 2017

Wow! Bali Destinasi Terbaik di Dunia

Berita menggembirakan buat Indonesia datang dari Trip Advisor. Situs review pariwisata terbesar di dunia itu, menetapkan Bali sebagai "Best Destination in The World Traveler's Choice Awards" yang berarti destinasi terbaik dunia pilihan wisatawan.

Setiap tahun Trip Advisor mengeluarkan 25 daftar destinasi terbaik dunia pilihan para traveler. Tahun 2017 ini Bali menduduki posisi puncak dalam pemilihan 25 destinasi terbaik dunia tersebut. Seperti yang travel today lihat di situs resmi Trip Advisor hari ini (22/3).

Pulau Bali dipilih oleh para traveler dengan menyisihkan 24 destinasi wisata terbaik dunia lainnya. Keindahan alam dan budaya Bali mampu mengalahkan tempat-tempat wisata favorit di dunia seperti London yang menempati posisi kedua, Paris di Posisi ketiga, Roma di posisi keempat dan New York di posisi kelima.

Ada tiga destinasi di Asia yang menempati posisi 10 besar, yaitu Bali di peringkat pertama, Siem Riep Kamboja di peringkat kedelapan dan Phuket Thailand di peringkat kesepuluh. Sedangkan destinasi favorit lainnya di Asia, seperti Hongkong, Singapura, Bangkok, Tokyo, Seoul, Pattaya dan Maldives tidak terdapat di dalam daftar.

Berikut urutan lengkapnya :
1. Bali - Indonesia

2. London - Inggris

3. Paris - Perancis

4. Roma - Italia

5. New York City - AS

6. Crete - Yunani

7. Barcelona - Spanyol

8. Siem Riep - Kamboja

9. Prague - Republik Ceko

10. Phuket - Thailand

11. Istanbul - Turki

12. Jamaica

13. Hoi An - Vietnam

14. St. Petersburg - Rusia

15. Roatan - Bay Islands

16. Marrakech - Maroko

17. Ambergris Caye - Belize Cayes

18. Rio de Janeiro - Brazil

19. St. Marteen - St. Martin

20. Playa des Carmen - Meksiko

21. Dubai - UniEmirat Arab

22. Grand Cayman - Cayman Island

23. Kathmandu - Nepal

24. Bora-bora - Society Islands

25. Cusco - Peru

Semoga dengan terpilihnya Bali di peringkat pertama tahun ini kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia makin meningkat. Kita berharap target pemerintah untuk mendatangkan 15 juta wisman di tahun 2017 ini dan 20 juta wisman di tahun 2019 nanti tercapai.

Zahrudin Haris 

Purwakarta Tak Lagi Sekadar Kota Transit

Sejak ada tol Cipularang yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung. Saya tidak pernah lagi ke Purwakarta. Dulu kalau mau ke Bandung saya selalu lewat kota ini. Terkadang hanya sekadar lewat atau mampir untuk makan di Rumah Makan Sate Maranggi yang sangat terkenal itu.

Beberapa hari lalu, saya mewakili Chris John Foundation (CJF), mengadakan audiensi dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Saya banyak membaca tentang kiprah beliau di dunia olahraga dan juga pariwisata. Dua bidang yang saat ini saya geluti. Oleh karena itu saya sangat semangat untuk ketemu beliau yang digadang-gadang menjadi salah satu calon kuat Gubernur Jawa Barat periode mendatang.

Dengan tagline Purwakarta Istimewa, Pak Dedi telah membangun banyak fasilitas olahraga dan juga fasilitas pariwisata. Yang terbaru dan menjadi perbincangan masyarakat tentu saja Air Mancur Sri Baduga, Gedung Olahraga Purwakarta, dan Museum Nusantara.

Dalam pertemuan dengan beliau, kami memaparkan tentang keinginan untuk membangun satu pusat pendidikan olahraga tinju dengan nama Chris John Boxing Academy dan juga Museum Tinju Indonesia. Sebagai perwakilan CJF yang membawa nama besar Chris John, seorang legenda tinju Indonesia yang mempunyai gelar Super Champion dengan rekor 52 kali bertanding tak terkalahkan dan 18 kali berhasil mempertahankan gelar juara dunia, maka kami mempunyai mimpi akan lahirnya juara dunia baru dari sekolah tinju yang akan kami dirikan. Bukan itu saja, kami juga menginginkan bahwa olahraga tinju dan museum tinju bisa menjadi pusat pendidikan dan pariwisata di dunia olahraga. Istilah kerennya sport tourism.

[caption id="attachment_1324" align="aligncenter" width="672"] Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambut kami dari Chris John Foundation dengan keramahannya. Terimakasih, Pak Bupati. (Foto: pribadi)[/caption]

Ternyata sambutan beliau sangat baik. Beliau setuju untuk membangun museum dan sekolah tinju seperti yang kami paparkan. Bahkan sudah berencana membuat museum olahraga di GOR yang sudah dibangun dan sudah juga membuat sekolah sepak bola. Sebagai perbandingan kami disarankan untuk mengunjungi museum yang ada di Purwakarta dan juga gedung olahraga yang sudah dibangun.

Dengan ditemani oleh pegawai dari Pemda Purwakarta, kami mengunjung Museum Nusantara yang baru dua hari lalu diresmikan. Di halaman museum ini terdapat logo semua propinsi yang ada di Indonesia. Sedangkan di dalam kita bisa tahu sejarah berdirinya Indonesia mulai dari zaman sebelum masehi, zaman kerajaan Hindu dan Budha, masuknya Islam di Nusantara dengan berdirinya kesultanan-kesultanan Islam sampai periode kemerdekaan Indonesia.

Kemudian kami melanjutkan mengunjungi Museum Purwakarta. Yang jaraknya tidak sampai 100 meter dari Museum Nusantara. Di museum ini kita dapat melihat dan mempelajari sejarah berdirinya Kabupaten Purwakarta. Terdapat foto para Bupati Purwakarta dari awal berdiri sampai saat ini. Juga ada hologram dan diorama tentang kota Purwakarta.

Kedua museum ini sangat menarik untuk dikunjungi. Terutama bagi pelajar yang ada di Indonesia. Untuk kota sekelas Purwakarta, museum ini tampak sangat modern dan sudah dilengkapi dengan sejumlah teknologi yang telah diterapkan di museum-museum luar negeri.

[caption id="attachment_1325" align="aligncenter" width="666"] Museum Nusantara adalah bukti kepedulian Bupati Purwakarta atas kesadaran sejarah generasi muda. Museum yang wajib dikunjungi saat Anda ke Purwakarta. (Foto: pribadi)[/caption]

Kebetulan baru minggu lalu saya mengunjungi British Museum dan Natural History Museum di London. Dua museum tersebut menggambarkan sejarah peradaban dunia termasuk juga Indonesia, walaupun hanya sedikit sekali dibandingkan dengan negara lain.
Sedangkan dua museum di Purwakarta menggambarkan sejarah peradaban Indonesia dan Kabupaten Purwakarta.

Kemudian kami sempat berkeliling melihat pembangunan kota Purwakarta. Kota yang dulu cuma tempat transit ini, sekarang telah berbenah menjadi kota pariwisata baru. Trotoar dibangun dengan rapi. Lampu-lampu gantung menghiasi jalan-jalan yang menambah cantik kota. Tak lupa kami melihat ikon baru kota Purwakarta yaitu Air Mancur Sri Baduga yang diklaim terbesar di Asia Tenggara, tampak berpagar tinggi dan membuat kota ini menjadi berbeda. Sayang karena sudah sore, pagar sudah terkunci. Jadi kami tidak sempat menikmati keindahannya.

Setelah itu kami meninjau Gedung Olahraga Purwakarta yang tampak baru dan megah. Ada GOR khusus beladiri, GOR tennis, dan GOR futsal. Tiga gedung yang menjadi satu. Sedangkan GOR bulutangkis dan basket berdiri di seberangnya. Semua gedung olahraga ini mempunyai fasilitas yang lengkap dan baru.

Saya sempat berbincang dengan Pak Iwan yang menjabat Kabid Olahraga Purwakarta. Ia bercerita tentang suksesnya sekolah sepak bola yang baru dirintis di Purwakarta. Tidak perlu waktu lama, 11 dari 28 orang siswanya telah dipilih oleh tim seleksi nasional untuk masuk di team nasional usia 16 tahun. Hebat bukan. Dan Tidak lama lagi Purwakarta akan membentuk dan mempunyai team sepakbola yang berlaga di divisi nasional.

[caption id="attachment_1326" align="aligncenter" width="655"] Kami berada di depan salah satu gedung olahraga yang baru dibangun di Purwakarta. Semoga bisa melahirkan juara dunia baru. (Foto: pribadi)[/caption]

Pembinaan olahraga memang harus sejak dini, terukur, berkelanjutan, dan dengan target yang jelas. Jika saja semua kabupaten di Indonesia mempunya visi yang sama dengan Kabupaten Purwakarta tentu akan banyak lahir juara dunia baru dari berbagai cabang olahraga yang saat ini sangat dibutuhkan Indonesia. Tentu saja pembangunan harus sejalan dengan potensi daerah, bakat, dan keahlian dari anak-anak di daerah tersebut. Juga kemampuan daerahnya. Pembangunan manusia dan pembangunan fasilitas pendidikan harus berjalan beriringan.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi CJF, yaitu mencari anak-anak Indonesia yang berbakat untuk dididik dan dibina menjadi juara-juara dunia baru yang membanggakan Indonesia. Juga menjadikan olahraga khususnya tinju menjadi industri kreatif yang tidak hanya memberi prestasi yang membanggakan tapi juga bisa menjadi pilihan profesi yang menjamin masa depan.

Semoga saja kerjasama antara Chris John Foundation dan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dapat segera terwujud. Sehingga akan ada destinasi sport tourism baru di Indonesia.

Zahrudin Haris

Tuesday, March 21, 2017

Transit

Transit. Untuk Anda yang akan atau tengah melakukan perjalanan jauh dan terburu-buru pasti alergi mendengar kata ini. Banyak alasan yang menyertainya, seperti "wah nanti capek turun naiknya", "tempat turun dan tempat naiknya jauh", " kelamaan nunggunya, kita nyampenya jadi telat" atau kalau yang harus transit dan ganti pesawat alasannya selalu "capek kalau harus keluar masuk imigrasi bisa nunggu berjam-jam, lama deh."

Sebenarnya transit bisa menyenangkan, kalau kita tahu cara menyiasati dan menikmatinya. Apalagi kalau sedang melaksanakan perjalanan wisata yang tidak buru-buru. Kita bisa mampir-mampir di banyak bandara yang tentu saja dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Yang pasti kalau mau mengurangi biaya ongkos pesawat, perbanyaklah transit. Karena makin banyak ganti pesawat, ongkos akan makin jauh lebih murah. Penerbangan yang jarak waktunya singkat atau pendek-pendek banyak dilakukan oleh maskapai berbudget rendah atau istilah kerennya low cost airline, seperti Air Asia, Lion Air, Tiger Air, dan lain-lain.

Bandingkan saja ongkos pesawat Jakarta-Tokyo, kalau kita pilih penerbangan langsung, harga bisa di atas sepuluh juta rupiah untuk pergi-pulang. Tapi kalau kita transit di Singapura atau Kuala Lumpur, meskipun dengan pesawat yang sama, harga jadi lebih murah. Bisa dua pertiganya. Sekitar enam sampai delapan juta rupiah. Apalagi kalau kita menggunakan maskapai berbiaya rendah seperti tersebut di atas. Maka harga akan turun setengahnya di angka empat sampai dengan lima juta rupiah. Cukup berhemat banyak bukan?

Begitu juga kalau kita terbang ke Korea atau Hongkong. Kalau kita beli tiket pesawat yang transit di Singapura, Kuala Lumpur atau Bangkok maka harga pesawat yang kita bayar jauh lebih murah daripada kita terbang langsung ke tujuan.

Saya juga telah membandingkan penerbangan untuk melakukan ibadah umroh dan Timur Tengah seperti Istanbul, dan Kairo. Atau terbang ke Eropa dengan tujuan London, Amterdam, dan Paris. Kalau kita transit di Kuala Lumpur harga bisa selisih tiga sampai dengan empat juta dibandingkan kalau kita langsung ke Jeddah, Madinah, Istanbul, Kairo, London, Amsterdam, dan Paris. Padahal dengan pesawat yang sama.

Apalagi kalau kita terbang dan transit dua kali via Colombo - Dubai atau Abudhabi baru ke kota-kota tersebut di atas. Harga bahkan bisa jauh lebih murah lagi, dibandingkan yang hanya transit satu kali di Kuala Lumpur atau Singapura. Kelebihan uang biaya tiket bisa dipakai buat biaya hotel, makan, dan beli oleh-oleh untuk keluarga.

Untuk mengisi waktu saat transit ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Kalau transitnya lama, misalkan lebih dari 6 atau sampai 12 jam. Kita bisa ikut city tour yang setengah hari atau satu hari. Banyak maskapai yang menyediakan paket tersebut seperti Egypt Air di Kairo atau Air Asia di Kuala Lumpur. Kalau tidak tersedia bisa beli paket di internet atau langsung beli paket di bandara. Ada paket yang full board termasuk makan. Ada juga yang hanya mengantarkan ke tempat-tempat pariwisata, dengan bus eksekutif lengkap bersama pemandu wisatanya. Tak perlu khawatir, dua jam sebelum keberangkatan kita sudah diantar kembali ke bandara. Kapan lagi kita bisa mengenal satu kota persinggahan sebelum sampai tujuan terakhir kita? Tentu saja wawasan kita tentang suatu kota akan bertambah.

[caption id="attachment_1320" align="aligncenter" width="686"] Banyak gerai duty free yang tersedia seat Anda transit di Dubai Airport.(Foto: deal checker.co.uk)[/caption]

Bagaimana jika tidak mau ikut city tour dan ingin istirahat? Carilah sofa-sofa panjang yang sudah disiapkan di sejumlah bandara seperti di Mumbai, Dubai, Abu Dhabi, dan Kuala Lumpur.

Lalu, kalau transitnya hanya sebentar di rentang waktu 3-5 jam? Banyak hal yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau di bandara seperti Changi Singapura, Haneda Tokyo, Doha Qatar, Hongkong, Dubai, Abu Dhabi atau KLIA Kuala Lumpur. Masing-masing airport menyediakan banyak fasilitas buat transit. Kalau merasa gerah kita bisa membersihkan diri di kamar mandi yang tersedia. Atau pergi ke mushola untuk melakukan ibadah shalat bagi yang muslim. Bisa juga nonton film di mini studio.

Buat yang hobi baca, bawa buku dari rumah dan cari sofa yang empuk buat selonjoran sambil baca buku. Buat yang merasa capek dan pegal-pegal karena perjalanan jauh bisa cari tempat pijat dan mengambil paket pijat setengah jam atau satu jam sambil tiduran.

Buat yang suka belanja bisa jalan-jalan window shopping di toko bebas cukai atau duty free dan bandingkan dengan harga-harga di bandara-bandara lainnnya. Atau yang suka nongkrong bisa cari kafe yang enak buat ngopi atau ngeteh sekadar bergosip bareng teman seperjalanan atau sambil memperhatikan orang yang lalu lalang dengan segala tingkah lakunya yang kadang cukup menghibur dan bikin ketawa. Hehe. Tentu semua mempunyai keasyikan sendiri. Tergantung apa yang kita suka.

Jadi sebenarnya transit bisa jadi membuat perjalanan kita makin irit, makin berwarna, menambah wawasan, dan makin menyenangkan. Tentu saja kalau kita bisa menyiasati dan menikmatinya.

Zahrudin Haris

 

 

Stand On The Right

Ada hal yang menarik ketika kita naik eskalator di kota London. Di tengah-tengah separator pembatas eskalator selalu ada tulisan Stand On the RightTerutama di eskalator-eskalator yang terdapat di semua stasiun kereta api bawah tanah (UnderGround).

Tulisan tersebut meminta kita untuk berdiri di sebelah kanan jika kita hanya berdiam diri di eskalator yang membawa kita naik atau turun. Sedangkan di sebelah kiri digunakan untuk orang yang hendak berjalan dengan cepat di eskalator yang bergerak tersebut.

Saya melihat semua orang taat dengan aturan yang terpampang jelas di semua eskalator yang ada di stasiun, maupun yang tidak ada tulisannya seperti di mal-mal dan pusat-pusat perbelanjaan. Kesepakatan umum yang ditaati.

Hal ini berbeda ketika kita berada di Hongkong. Walaupun tidak ada peringatan tertulis, namun semua orang berdiri dengan tertib di sebelah kiri. Sedangkan di sebelah kanan itu untuk orang yang ingin bergerak dengan cepat. Begitu juga di Singapura, semua tertib berdiri di sebelah kiri.

Yang menarik justru dua kota besar yang ada di Jepang, yaitu Tokyo dan Osaka. Di Tokyo aturannya sama dengan di Hongkong, berdiri di sebelah kiri. Sementara di kota tetangganya Osaka justru menerapkan aturan berdiri di sebelah kanan sama dengan kota London.

Jadi kalau traveller liburan ke dua kota itu, ingatlah aturan ini karena kalau kita berdiri di sisi yang salah, mereka tidak akan segan menegur kita.

Hal yang sama juga terjadi di Australia, mereka menerapkan aturan yang sama dengan Inggris. Sedangkan kota-kota di Brazil seperti Rio de Janeiro dan Sao Paulo sama dengan Hongkong dan Singapura.

Indonesia sendiri tidak ada aturan seperti itu. Karena biasanya orang Indonesia tidak berjalan ketika berada di atas eskalator. Semua berdiri diam sampai perhentian terakhir. Jadi kalau kita ingin bergerak cepat ya harus bilang permisi berkali-kali. Ditambah lagi kecepatan rata-rata eskalator di Indonesia lebih lambat dibandingkan dengan London, Hongkong, dan Jepang. Karena kecepatan eskalator mereka berbanding lurus dengan kecepatan pergerakan mereka sehari-hari.

Zahrudin Haris

Friday, March 17, 2017

Mahalnya Transportasi di London

London memang terkenal kota yang sangat mahal. Baik untuk turis maupun untuk tinggal. Buktinya, kota ini selalu masuk 10 besar kota termahal di dunia dalam berbagai survey yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey terpercaya.

Di London semua mahal. Harga apapun dibanderol di atas rata-rata harga kota-kota di Asia. Mungkin setaraf dengan Tokyo yang juga selalu masuk sebagai kota termahal di dunia.

Namun kali ini saya akan membahas harga rata-rata transportasi di London setelah beberapa hari di sini dan mencoba berbagai moda transportasi. Tarif taksi tentu yang paling mahal.

[caption id="attachment_1289" align="aligncenter" width="640"] Jika tak kepepet, hindari menggunakan taksi di London. Alasan ekonomis mesti dipertimbangkan. (Foto: Travel Today)[/caption]

Saya mencoba naik taksi dari Harrods menuju Oxford Street yang jaraknya tidak sampai 3 kilometer. Kira-kira dari Plaza Indonesia ke Mal Ambassador. Baru buka pintu sudah kena 2,40 pounds. Kemudian argo bergerak cepat sekali setiap 1 menit bertambah 40 sen. Tidak peduli dalam kondisi macet atau lampu merah, argo taksi tetap bergerak stabil. Hingga akhirnya begitu turun di Oxford Street saya harus membayar 11 pounds. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp. 17.000,- per pounds, maka setara dengan Rp. 187.000,-.  Hmmm... Saya yakin akan ada banyak demonstrasi antitaksi jika tarif semahal itu diterapkan di Jakarta. Hehehe...

Kemudian saya coba saingan taksi yaitu Uber. Taksi online yang telah empat tahun beroperasi di sini. Dengan jarak yang hampir sama dari Westferry ke Stepney Green dibanderol 6 pounds. Setara dengan Rp. 100.000,-. Hemat hampir separuhnya.


Setelah itu saya mencoba transportasi underground alias kereta bawah tanah. Sama seperti di Jakarta sekali ngetap, kita bisa berpindah-pindah kereta tanpa keluar stasiun, sesuai dengan tujuan kita. Namun tarifnya sepuluh kali lipat lebih mahal dari Jakarta. Jauh dekat dikenai 2,40 pound. Lebih dari empat puluh ribu rupiah. Bandingkan dengan Jakarta yang hanya Rp. 4000,-. Dari Kalibata bisa sampai Bogor. Jangan coba-coba tidak ngetap pas keluar, karena begitu kita masuk lagi, kita akan kena potongan 3 £. Lebih mahal dari tarifnya.


Di sini sering diadakan random check, baik pada saat keluar maupun di dalam kereta. Mereka memegang alat yang bisa ngecek kartu kita. Apakah ada saldo atau kosong. Jika ketauan saldo kita kosong atau kita tidak mempunyai tiket kereta, maka akan kena denda di tempat sebesar 40 pounds. Lebih dari Rp. 600.000,-.

[caption id="attachment_1290" align="aligncenter" width="640"] Bus adalah alat transportasi publik termurah di London. (Foto: Travel Today)[/caption]

Yang paling murah tentu saja tiket bus. Satu kali tap jarak jauh dekat kena 1,50 pounds. Namun naik bus sangat lama karena hampir setiap seratus meter berhenti menaikturunkan penumpang. Belum lagi kalau macet, jadi makin lama sampai di tujuan.

Untuk wisatawan dianjurkan untuk beli tiket hop on hop off yang dikelola oleh berbagai operator wisata. Dengan tarif 30 pounds kita dapat berkeliling kota London selama 48 jam. Bus ini hanya berhenti di dekat objek-objek wisata. Kita diberi peta petunjuk dan earphone yang terdapat di setiap kursi. Jadi kita benar-benar diarahkan. Setiap perhentian kita bisa turun mengunjungi destinasi wisata yang kita pilih. Kalau sudah selesai bisa balik lagi ke bus dan menuju destinasi wisata berikutnya. Dengan harga tersebut di atas kadang mereka berikan bonus free cruise tour di Sungai Thames.

Jadi, silahkan dipilih dengan bijak.
Zahrudin Haris

Thursday, March 16, 2017

Menyusuri Jejak Harry Potter di Oxford City

Begitu mendengar kata Oxford yang terlintas di pikiran setiap orang pastilah Oxford University. Perguruan tinggi ternama yang sangat terkenal karena beberapa kali menempati peringkat perguruan tinggi terbaik di dunia.

Saya sendiri sejak lama ingin sekali datang ke kota kecil ini. Bukan hanya ingin melihat tempat belajar siswa-siswa terbaik di dunia, namun juga ingin melihat tempat shooting Film Harry Potter yang diadaptasi dari novel hasil karya JK Rowling yang sangat saya kagumi. Untuk itu, mumpung di London saya menyisihkan satu hari khusus untuk datang ke kota ini.

Untuk menuju kota Oxford, kita harus naik Bus dari Terminal Bus Victoria di pusat kota London. Harga tiket 15 pounds sekali jalan dan 18 pounds jika peri-pulang. Saya sedikit heran karena sangat berbeda dengan di Indonesia, kalau pergi-pulang ya tinggal dikalikan dua.

Perjalanan ditempuh selama 1 jam 50 menit. Tepat waktu. Tidak ada istilah ngaret dan terlambat di sini. Saya duduk di tingkat dua bus eksekutif yang berpemanas ruangan. Saat ini musim dingin. Bus dilengkapi dengan wifi yang sangat baik, serta pemandangan sepanjang perjalanan yang sangat indah. Sehingga perjalanan yang setara dengan Jakarta-Bandung ini tidak terasa lama.

[caption id="attachment_1277" align="aligncenter" width="640"] Berjalan diantara bangunan-bangunan tua yang terawat di Oxford merupakan pengalaman tersendiri. (Foto: Travel Today)[/caption]

Begitu bus memasuki kota Oxford, saya terpesona dengan keindahan kota ini. Gedung-gedung tua yang cantik memenuhi sepanjang jalan berselang-seling dengan taman-taman terbuka yang menghijau.

Saya turun di perhentian terakhir di pusat kota. Saya menyempatkan diri bertanya kepada sopir bus, seorang wanita tua yang masih cantik namun sangat profesional di bidangnya. Saya menanyakan di mana letak kampus Universitas Oxford dan tempat shooting Harry Potter.

Ia memahami pertanyaan saya dan mengatakan bahwa tempat shooting Harry Potter terletak di Christ Church, sedangkan kampus Oxford ternyata ada banyak sekali. Sehingga ia balik bertanya mau ke kampus yang mana? Karena saya bingung, saya disarankan untuk berjalan-jalan menyusuri kota Oxford sambil melihat semua kampus yang dilalui.

Benar saja. Sepanjang perjalanan menuju Christ Church, saya merasa masuk ke suasana Eropa zaman dahulu kala yang ada di dalam film-film Harry Potter. Di kiri-kanan jalan, terdapat banyak kampus dan college dengan gedung-gedung indah dan berusia ratusan tahun. Begitu juga di setiap lorong-lorong yang saya lalui. Saya memperhatikan patung-patung dan relief-relief yang ada di dinding setiap gedung kota ini. Saya benar-benar dibawa ke kota-kota Inggris abad pertengahan.

[caption id="attachment_1279" align="aligncenter" width="640"] Sepeda merupakan alat transportasi utama di dalam kota Oxford. Menyehatkan dan tak berpolusi. (Foto: Travel Today)[/caption]

Ternyata kota Oxford adalah kota pelajar sekaligus kota wisata pendidikan. Ada puluhan college dan universitas yang berjajar memenuhi setiap sudut kota. Saya juga berpapasan dengan banyak grup pelajar yang juga turis yang datang dari seluruh dunia. Mereka berjalan bergerombol keluar masuk kampus dan college dipandu oleh seorang pramu wisata. Saya juga memperhatikan begitu banyak pelajar dari seluruh dunia yang baru keluar dari college dan kampus yang saya lalui.

Sebagian pulang berjalan kaki dan banyak juga yang naik sepeda. Sepeda tampaknya menjadi transportasi utama disini. Karena di setiap tempat dan sudut kota tampak berjejer sepeda terparkir dengan rapi. Melihat gaya berpakaian pelajar dan mahasiswa yang baru pulang persis sama seperti pakaian pelajar-pelajar yang ada di film Harry Potter. Toga yang mereka gunakan juga senada yaitu berwarna hitam dan putih.

Kemudian saya masuk ke semua kampus dan college yang saya lewati. Sungguh sekolah-sekolah ini tampak unik dan artistik. Semua gedung kampus dan college yang berusia ratusan tahun tersebut terbuka untuk dijelajahi para turis mulai pukul 2 sore sampai pukul 4.15 sore.

[caption id="attachment_1278" align="aligncenter" width="640"] Ini adalah area Christ Church. Di sinilah pengambilan gambar film Harry Potter dilakukan. (Foto: Travel Today)[/caption]

Ketika sampai di Chris Church, saya benar-benar terpukau. Komplek gereja yang sangat luas dan telah berusia ratusan tahun ini benar-benar indah. Saking tuanya, banyak dinding yang telah menyatu dengan tanaman. Gedung-gedung yang ada disini merupakan gambaran nyata dari film Harry Potter sesungguhnya. Tower-tower gereja tampak berdiri angkuh, kokoh, dan gagah. Mengingatkan saya ketika Harry dan teman-temannya terbang bermain mengelilinginya. Lapangan terbuka tempat Harry Potter bermain bersama teman-temannya juga tampak menghijau dan rapi. Pohon-pohon marble yang berjajar rapi dan sudah berusia ratusan tahun tampak meranggas kedinginan, menambah lengkap keindahan komplek gereja yang sangat luas ini. Buat saya yang datang dari negara tropis yang dipenuhi gedung-gedung baru pemandangan di sini sungguh menakjubkan.

Tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan kota ini. Saya merasa seperti bermimpi dan memandang sedikit iri dengan mahasiswa yang merantau dan belajar disini. Jika saya masih mahasiswa, tentu saya akan berjuang untuk belajar dan tinggal di kota yang sangat indah ini.

Zahrudin Haris

Wednesday, March 15, 2017

Ayo Lari Wisata di Makassar!

Ajang lomba lari kian menjamur di tanah air. Hampir setiap bulan selalu bisa didapati lomba-lomba lari di berbagai kota di Indonesia. Salah satu lomba lari bergengsi yang patut diikuti adalah Bosowa Makassar Half Marathon (BMHM) 2017.

Kepada Travel Today, Media Relation Bosowa Semen Muthmainnah Amri mengatakan bahwa BMHM merupakan event tahunan wajib untuk para pelari seindonesia dan juga mancanegara.

“BMHM yang dulunya bernama Bosowa Half Marathon ini diadakan sebagai rangkaian HUT perusahaan Bosowa. Event ini digelar setiap tahun dan menjadi puncak perayaan ulang tahun perusahaan,” lanjut Muthmainnah yang kami hubungi melalui surat elektronik beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, BMHM juga mengemban misi wisata. Ajang ini diharapkan dapat menjadi sarana mempromosikan Makassar sebagai kota sportainment yang sejalan dengan program Pemkot Makassar.

BMHM 2017 kali ini merupakan pelaksanaan yang kelima yang diminati berbagai kalangan. “Dari empat kali penyelenggaraan BMHM hamper selalu diramaikan oleh pelari asing. Bahkan di tahun 2016 diikuti oleh pelari dari 11 negara,” masih kata Muthmainnah.

BMHM tahun ini akan dilaksanakan pada 26 Maret 2017 dengan lokasi start dan finis di depan Menara Bosowa, Makassar. Muthmainnah pun menyatakan ada dua target yang hendak dicapai. “Kami ingin event ini akan terus berlangsung setiap tahunnya dan menjadi event terbaik di kawasan Indonesia Timur.” (jp)

Menyusuri Thames River dari Westminster ke Greenwich

Thames River adalah sungai terbesar di Inggris. Sungai ini membelah kota London dari hulu ke hilir. Sejak dulu sungai ini telah menjadi jalur transportasi utama di Inggris. Saat ini Sungai Thames telah menjadi jalur transportasi wisata yang sangat sibuk di dunia. Hampir setiap 10 menit ada paket cruise tour yang dikelola oleh beberapa operator wisata khusus menyusuri sungai ini.


Dalam kunjungan ke London kali ini saya menyempatkan diri untuk ikut salah satu paket cruise tour, yaitu Circular Cruise Tour. Tempat penjualan tiket utamanya ada di Westminster, pas di sebelah Stasiun Westminster dan di seberang London Eye.


Paket yang ditawarkan ada dua, yaitu paket menuju London Bridge yang dibanderol 10 pounds per orang dan paket menuju Greenwich dengan harga 18 pounds per orang. Itu sudah harga pergi-pulang. Jika kita membeli dengan menggunakan kartu Oyster, kartu travel yang bisa dipakai untuk naik kereta dan bus, maka kita mendapatkan potongan harga sebesar 33 persen. Lumayan juga.

Cruise berangkat setiap jam. Saya memilih keberangkatan jam 10 pagi. Sebelum jam 10 kita sudah diminta untuk menaiki kapal. Jam 10 tepat kapal melepas sandar. Kapal ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah layaknya restoran dengan kursi saling berhadapan yang dibatasi meja. Di bagian belakang ada bar dan toko kudapan. Kita bisa pesan minuman dan makanan ringan di sini.

[caption id="attachment_1284" align="aligncenter" width="640"] London Bridge tepat di belakang saya. (Foto: Travel Today)[/caption]

Saya memilih untuk naik ke lantai dua dan duduk di deret kursi paling depan. Udara dingin menusuk dan langit tampak berkabut. Tapi tidak mengurangi semangat saya untuk menikmati perjalanan wisata sungai ini.

Tour guide menjelaskan tempat-tempat bersejarah sepanjang perjalanan lewat pengeras suara. Gedung-gedung tua yang antik memenuhi sisi kiri dan kanan Sungai Thames. Terdapat pedestrian yang sangat nyaman buat pejalan kaki menyusuri tepi sungai. Sesekali mereka melambai ke arah kami. Begitu juga sesama penumpang cruise yang saling melewati di sepanjang sungai.

Dari Westminter menuju London Bridge, kita melalui beberapa jembatan yang didisain sangat cantik. Yang menarik di sini ada beberapa jembatan yang terpisah dan berdiri sendiri namun bersisian. Yaitu jembatan untuk kendaraan, untuk kereta maupun jembatan khusus untuk pejalan kaki.

Kita juga dapat melihat The Eye yang berdiri dengan megah, bersisian dengan gedung Theatre Srekh yang sangat digemari anak-anak. Lalu The Shard, gedung tertinggi di Eropa yang berbentuk pecahan kaca yang tajam ke atas. Gedung yang tampak berbentuk seperti Handy Talkie. Gedung Castle Tower of London. Menara kembar London Bridge. Kantor pemerintahan London. Kapal perang yang berada di tengah sungai dan telah menjelma menjadi destinasi wisata. Dan banyak gedung-gedung menarik lainnya.

[caption id="attachment_1285" align="aligncenter" width="640"] Berbagai bangunan yang menjadi ikon London terlihat jelas dalam sekali perjalanan menyusuri Sungai Thames. (Foto: Travel Today)[/caption]

Sementara dari London Bridge menuju Greenwich, kita akan disuguhi pemandangan rumah-rumah mewah tempat tinggal selebritas papan atas Inggris. Seperti rumah Gordon Ramsay, chef yang sangat terkenal, Daniel Radcliff pemeran utama Harry Potter, Emma Watson dan banyak selebritas lainnya. Juga beberapa istana tempat anggota kerajaan Inggris tinggal.

Sampai di Greenwich, banyak lagi tempat yang sangat menarik yang wajib dikunjungi. Ada Cutty Shark, museum kapal yang sangat besar. Sekolah Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Istana Greenwich tempat kelahiran para Raja dan Ratu Inggris. Dan jangan lupa singgah di Greenwich Market yang saya tulis pada surat sebelumnya.

Jika traveller berwisata ke London, cruise tour ini dapat menjadi salah satu pilihan untuk menikmati pemandangan kota.

Zahrudin Haris

London Kota Teater

London adalah kota teater. Itu menurut pendapat saya setelah mengitari kota ini selama lima hari. Buktinya, kalau kita pergi ke pusat kota London tepatnya di daerah Piccadilly Circus dan Westminster, ada banyak gedung teater. Mungkin atau bahkan lebih banyak daripada gedung bioskop yang bertebaran di semua mal di Jakarta.

Oleh karena itulah saya merasa penasaran dan tertarik untuk mencoba nonton pertunjukan teater di kota yang sangat cantik namun super sibuk ini. Saya menyediakan waktu satu hari khusus untuk nonton pertunjukan.

Saya mulai petualangan menjelajahi teater di kota London dengan menuju Westminster. Daerah pusat kota yang sangat terkenal di kalangan wisatawan. Karena di sini terletak sejumlah ikon kota London yang sangat terkenal, yaitu Big Ben, bianglala yang sangat besar dan terkenal dengan nama London Eye, Gedung Parlemen yang sangat indah, Gedung Westminter Abbey, dan Kantor Perdana Menteri di Downing Street.

Keluar dari stasiun Westminster, saya berjalan kaki menyusuri Downing Street menuju Strand. Tidak jauh dari stasiun kereta Strand terdapat beberapa gedung teater. Tiga yang sangat terkenal yaitu Mama Mia, The Lion King, dan Theatre 42 yang menyuguhkan pagelaran musik dan tari yang sangat terkenal, yaitu Broadway.

Saya suka ketiganya. Namun karena jarak waktunya hampir sama dan pertunjukan pertama dimulai pukul lima sore, maka saya memilih untuk menonton Mama Mia. Waktu masih menunjukan pukul tiga sore tetapi tiket di sejumlah kelas sudah sold out. Harga tiket dibanderol dari yang paling murah 10 pounds dan termahal 70 pounds. Yang tersisa hanya di tingkat ketiga di harga 25 pounds dan tingkat ke 4 di harga 15 pounds. Saya memilih tingkat ketiga yang kalau dirupiahkan harganya Rp. 425.000,-. Itupun sudah full. Tampaknya buat orang di sini atau wisatawan yang memang berniat menonton harga tidaklah masalah.

Begitu masuk gedung, terdiri dari 5 tingkat. Persis seperti gedung teater baru yang ada di Taman Ismail Marzuki. Saya pernah menyaksikan pertunjukan Laskar Pelangi dan Jember Carnaval di sana.

[caption id="attachment_1271" align="aligncenter" width="684"] Saya dan seorang teman telah bersiap menyaksikan pertunjukan teater Mama Mia. (Foto: Travel Today)[/caption]

Pertunjukan dimulai tepat pukul lima sore. Panggung di-setting layaknya rumah yang disewakan buat hotel yang dapat berganti-ganti menjadi kamar, kafe, dan ruang istirahat. Tampak sangat simpel. Namun begitu pertunjukan dimulai setting yang simpel tersebut menjadi luar biasa. Karena diisi dengan cerita yang sangat menarik, penampilan pemain yang total dan prima. Serta tentu saja lagu-lagu yang ditampilkan juga sangat populer di telinga. Seperti Money Money Money, Honey, Mama Mia, Dancing Queen dan sejumlah lagu populer lainnya. Mata benar-benar terhibur melihat drama musikal yang ditampilkan dengan apik oleh semua pemain yang berwajah cantik dan ganteng baik yang tua maupun yang muda. Telinga dimanjakan oleh merdunya suara mereka. Dari awal sampai akhir pertunjukan kita terhanyut sambil ikut bernyanyi.

Kalau anda pernah nonton Film Mama Mia yang dibintangi oleh Merryl Streep dan Pierce Brosnan yang menjadi box office di tahun 2008 lalu, maka ceritanya sama persis. Namun tentu saja dalam format ini kita dapat melihat secara langsung pertunjukannya.

Tanpa terasa pertunjukan selama dua jam plus lima belas menit untuk rehat tesebut cepat berlalu. Rasanya tidak menyesal merogoh kocek hampir lima ratus ribu rupiah untuk nonton pertunjukan ini.

Kemudian saya berjalan lagi ke arah Trafalgar Square dan Piccadilly Circus. Tempat ini makin malam makin ramai. Piccadily Circus memang merupakan pusat hiburan malam di kota London. Di sini banyak terdapat bar, cafe, night club, diskotik dan tentu saja teater.

[caption id="attachment_1293" align="aligncenter" width="800"] London menyediakan banyak pertunjukan teater. Silakan memilih. (Foto: Travel Today)[/caption]

Saya melihat lebih banyak gedung teater disini dan salah satu yang paling menarik tentu saja Harry Potter yang antriannya sangat panjang. Alladin yang sebelas dua belas dengan Harry Potter. Matilda dan Les Miserables yang filmnya juga menjadi box office.

Lalu mata saya tertuju pada satu gedung yang antreannya mengular yaitu Lyric Theatre yang menampilkan Thriller The King Of Pop Michael Jackson. Saya langsung masuk untuk bertanya-tanya dulu. Harga tiket ternyata dibanderol lebih mahal. Paling murah 40 pounds dan paling mahal 100 pounds. Saya memilih yang paling tengah yaitu 72 pounds dan kemudian mulai ikut mengantre.

Pertunjukan dimulai pukul sembilan malam. Menonton Thriller seperti menyaksikan mendiang Michael Jackson hidup kembali. Tata panggung yang spektakuler dan penampilan pemain yang sangat memukau benar-benar melepas kerinduan akan sosok Michael Jackson yang sampai saat ini belum tergantikan.

Penasaran, kan? Sisihkanlah waktu dan isi dompet untuk memulai theatre tour di London yang sangat mengasyikkan.

Zahrudin Haris

Tuesday, March 14, 2017

Terpukau di Greenwich Market

Jika sedang melakukan tur ke London, sempatkanlah berkunjung ke Greenwich Market. Dari pusat kota London bisa ambil Tour Cruise dengan tujuan Greenwich, harga berkisar 18 pounds untuk pergi-pulang. Atau bisa juga naik bus dan kereta bawah tanah tujuan Greenwich.  Untuk kereta satu kali jalan tarifnya 2,40 pounds. Sedangkan untuk bus saya belum pernah coba, jadi kurang tau harganya. Bisa tanya Mbah google saja, yang serba tahu semuanya. Hehehe.

Greenwich Market merupakan salah satu pasar tertua di Inggris. Pasar ini mulai dibuka sejak tahun 1737 dan sampai saat ini masih tampak terawat rapi dan sangat bersih. Pasar ini tidaklah terlalu luas, namun semua jenis suvenir dan oleh-oleh khas Greenwich dan London ada disini.

[caption id="attachment_1263" align="aligncenter" width="694"] Cita rasa makanan Portugal pun ada di Greenwich Market. (Foto: Travel Today)[/caption]

Yang menarik dari Greenwich Market adalah di beberapa bagian pasar ini pengunjung tidak boleh berfoto atau menggunakan kameranya. Terutama di butik-butik, pernak-pernik kebutuhan rumah tangga, dan hiasan dinding. Ternyata setelah saya tanya, alasannya adalah butik-butik yang ada di sini termasuk lukisan, lampu hias, tas dan lain-lain adalah karya disainer lokal. Mereka membuat produk secara terbatas. Kadang malah cuma satu-satunya. Jadi mereka tidak ingin hasil karya mereka difoto dan dipalsukan. Alasan yang sangat masuk akal.

Saya menyusuri pasar ini sambil terkagum-kagum. Banyak sekali pernak-pernik kebutuhan rumah tangga dan juga pakaian yang didesain dengan sangat detil dan indah. Harganyapun tidak terlalu mahal. Mulai dari 15 pounds sampai dengan seratusan pounds. Untuk barang yang diproduksi sangat terbatas dan juga dengan kwalitas bagus, harga itu sangat masuk akal.

Karena merasa lapar, saya mencari lokasi kedai makanan. Tempatnya berada di pojokan. Dari pintu masuk utama berbelok ke kanan. Ada banyak kedai makanan disini. Pilihannya sangat beragam. Dari asia diwakili oleh masakan Jepang, China, dan Thailand. Dari Afrika ada masakan Ethiopia dan Afrika Selatan. Sedangkan dari Eropa ada masakan Italia, Portugal, Spanyol, dan beberapa negara lainnya. Ada masakan khas Karibia dan Brazil juga. Serta tent saja masakan khas tradisional  Inggris. Tetapi yang menjadi favorit saya sebagai penyuka sayuran tentu saja masakan vegetarian.

Saya membeli satu boks masakan vegan, perpaduan salad yang masih fresh dan juga sayuran seperti kentang, wortel, kembang kol dan lain-lain. Begitu saya coba rasanya yummy. Kalau suka makan sayuran di restoran Marche yang ada di Grand Indonesia dan Plaza Senayan rasanya sama persis.

[caption id="attachment_1264" align="aligncenter" width="707"] Beragam makanan yang dijajakan di Greenwich Market sungguh mengundang selera. Banyak pilihan bagi anda. (Foto: Travel Today)[/caption]

Untuk harga makanan disini semua dibanderol hampir sama. Rata-rata 6 sampai 8 pounds. Tergantung ukurannya. Mau itu pizza, spagheti, burger, sushi, pad thai, hot dog semuanya sama. Sedangkan minuman sejenis mineral water botol 600 milliliter dan Coca Cola dibanderol 1 pounds saja. Lebih murah jika dibandingkan dengan harga di pusat kota London. Tapi tentu saja sangat mahal jika kita bandingkan dengan harga di Jakarta.

Tapi harap maklum, ini London. Kota yang sangat lengkap dan sangat pintar memanjakan mata dan menguras kantong para pelancong.

Salam dari Greenwich - London.

Zahrudin Haris

Tuesday, March 7, 2017

Dari Chao Praya dan Bhosporus ke Sungai Musi

Saya pernah mengadakan survei kecil-kecilan kepada teman-teman dekat saya. Apa yang mereka ketahui tentang kota Palembang? Mereka langsung menjawab pempek, Sungai Musi, dan Jembatan Ampera.

Semua orang yang datang ke Palembang baik urusan bisnis maupun sekadar jalan-jalan, pasti menyempatkan diri untuk makan pempek dan membeli pempek untuk oleh-oleh buat keluarga. Tapi sedikit sekali yang tertarik untuk jalan-jalan dengan perahu di Sungai Musi yang membelah Kota Palembang. Apalagi berjalan di Jembatan Ampera yang menjadi ikon Palembang dan menghubungkan Sebrang Hulu dan Sebrang Hilir. Mereka hanya berfoto di Benteng Kuto Besak dan menjadikan Sungai Musi dan Jembatan Ampera sebagai latar belakangnya.

Mari sedikit menyimak sejarah Kota Palembang. Menurut portal resmi pemerintah kotamadya, saat ini Palembang sudah berusia 1382 tahun dan menjadi kota tertua di Indonesia. Hal ini berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal juga sebagai prasasti Kedukan Bukit yang bertanggal 16 Juni 682. Sedangkan asal kata Palembang menurut Bahasa Melayu adalah dari kata pa atau pe sebagai kata tunjuk suatu tempat dan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah atau genangan air. Jadi Palembang artinya suatu tempat yang digenangi oleh air. Melihat topografisnya kota ini memang banyak dilalui oleh sungai-sungai kecil dan besar, salah satunya Sungai Musi yang pada zaman dahulu menjadi jalur transportasi yang sangat vital.

Namun sayang saat ini sungai-sungai tersebut seperti terlupakan. Sungai bukan lagi menjadi sarana transportasi utama. Perkembangan kota yang sangat cepat menyebabkan pembangunan kota Palembang meluas menjauhi tepian Sungai Musi yang sudah sangat padat. Rumah-rumah yang dulu menghadap ke Sungai Musi kini berpaling membelakanginya. Beruntung Pemerintah daerah cepat tanggap dan membangun beberapa lokasi wisata dan tempat berkumpul keluarga di depan Benteng Kuto Besak dan di Kampung Kapitan yang saling berseberangan.

Saya jadi teringat dengan kota-kota besar yang dibelah Sungai. Seperti Bangkok dengan Chao Phraya River, Paris dengan Sungai Seine-nya, Melbourne dengan Yarra River, Amsterdam dengan kanal-kanalnya atau Istanbul yang dibelah selat Bhosporus. Sungai, kanal dan selat di kota-kota tersebut tetap menjadi jalur transportasi yang vital dan malah berkembang pesat menjadi destinasi wisata yang dikunjungi jutaan wisawatan setiap tahunnya. Di sepanjang sungai yang dilalui dibangun hotel-hotel bintang lima, pusat-pusat wisata baru, restoran dan kafe, toko-toko suvenir, dan pusat-pusat perdagangan yang sekaligus menjadi lokasi pariwisata.

[caption id="attachment_1256" align="aligncenter" width="960"] Sungai Chao Praya selalu menjadi daya tarik wisatawan ketika berada di Bangkok. Termasuk saya. (Foto: koleksi pribadi)[/caption]

Palembang sangat mungkin berkembang menjadi seperti kota-kota tersebut di atas. Dengan sejarah yang panjang dan telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman Sriwijaya, banyak hal yang menarik yang bisa dijual di sepanjang Sungai Musi.

Sebagai kota sejarah, di tepi sungai Musi saat ini sudah terdapat beberapa lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, seperti Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badarudin II dan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).

Sedangkan untuk wisata perdagangan di daerah Tanggo Buntung telah lama menjadi kawasan industri kerajinan Songket, kain khas Palembang yang sudah mendunia. Setelah itu ada Pasar 16 Ilir yang juga sudah mempunyai sejarah yang panjang dan dapat dijadikan salah satu destinasi wisata baru. Juga pasar di Sebrang Hulu di bawah Jembatan Ampera maupun Pasar Sekanak.

Untuk wisata rohani ada dua tempat bersejarah di Palembang dan tidak jauh dari Sungai Musi. Yang pertama Masjid Agung Palembang. Masjid ini dibangun oleh Sultan Mahmud Badarudin I pada tahun 1738 dan diresmikan pada tanggal 26 Mei 1748. Masjid Agung mempunyai arsitektur yang indah dan di bagian dalamnya masih mempertahankan keasliannya.

Yang kedua adalah sebuah Klenteng yang berada di Pulau Kamaro. Di sini telah dibangun pagoda sembilan lantai yang saat ini menjadi ikon Pulau Kamaro. Selain Klenteng dan pagoda, di Pulau Kamaro juga terdapat makam penunggu pulau, tempat pembakaran uang kertas dan juga pohon cinta.

Pulau Kamaro telah menjadi satu tujuan wisata religi buat keturunan Tionghoa. Sejarahnya yang panjang tentang kisah cinta saudagar dari Tiongkok bernama Tan Bun An dan perempuan asli Palembang bernama Siti Fatimah yang berakhir tragis, membuat lokasi wisata ini menjadi makin menarik untuk dikunjungi. Setiap peringatan Sin Cia atau Cap Go Meh, Pulau Kamaro dikunjungi oleh ribuan wisawatan baik domestik maupun mancanegara. Namun di hari-hari biasa Pulau Kamaro ini sangat sepi.

Selain pusat-pusat pariwisata yang sudah ada seperti tersebut diatas. Palembang juga bisa membuat dan membangun pusat-pusat pariwisata baru di tepi Sungai Musi seperti Water Park, Taman Hiburan Keluarga, Museum Air Tawar dan juga destinasi wisata menarik lainnya. Tentu saja usulan tersebut disesuaikan dengan kontur tanah dan lingkungan juga kebutuhan hiburan penduduk Kotamadya Palembang yang menurut data BPS tahun 2010 sudah mencapai 1,5 juta jiwa.

[caption id="attachment_1257" align="aligncenter" width="960"] Di belakang saya adalah pusat kuliner yang terintegrasi dengan pasar ikan modern di Sidney, Australia. (Foto: koleksi pribadi)[/caption]

Waktu berkunjung ke Sidney, saya sempat datang ke lokasi pelelangan ikan yang berada di tepi laut. Kita tidak hanya dapat melihat sistem lelang ikan yang sudah sangat canggih tapi juga bisa ikut membeli eceran di pasar ikan yang tertata rapi dan juga toko-toko yang menjual ikan. Di bagian lain pasar juga terdapat sejumlah restoran sea food yang menyediakan bermacam makanan laut segar. Pusat pelelangan ikan tersebut saat ini menjadi salah satu destinasi wisata menarik yang dikunjungi oleh banyak wisatawan domestik dan mancanegara.

Saya membayangkan jika itu dibangun di tepi Sungai Musi. Tidak perlu membangun yang besar dan canggih seperti di Sidney. Tapi cukup pasar ikan modern yang bersih dan tertata rapi. Berdampingan dengan restoran-restoran keluarga yang juga bersih dan rapi. Tawarkanlah harga yang terjangkau oleh masyarakat Palembang dan pendatang. Tentu saja jika pasar ikan dan pusat kuliner tersebut dikelola dengan baik akan menjadi salah satu andalan Palembang. Memakan ikan dari hasil sungai dan memilihnya sendiri tentu akan berasa lebih nikmat, apalagi sambil memandangi keindahan Sungai Musi.

Sedangkan di bagian lain di tepi Sungai Musi dapat dibangun pusat pariwisata pemancingan ikan dengan segala pernak-perniknya. Tempat ini akan sangat menarik buat para mancing mania. Waktu berkunjung ke Istanbul Turki, saya sempat ikut memancing di atas jembatan Selat Bhosporus. Setiap sore hari akan terlihat banyak pemancing yang asyik memancing sambil memandangi keindahan Selat Bhosporus.

[caption id="attachment_1258" align="aligncenter" width="960"] Selat Bhosporus di Istanbul, Turki tak hanya memberi kehidupan tetapi juga kenyamanan bagi mereka yang mengunjunginya. (Foto: Travel Today)[/caption]

Di tepi sungai Musi tepatnya di daerah Tanggo Buntung terdapat sentra industri kerajinan songket Palembang. Di lokasi ini bisa dibangun pasar songket dan pusat industri songket. Dengan satu lokasi penjualan yang tertata rapi dan banyaknya toko yang tersedia akan membuat wisatawan menjadi lebih mudah untuk memilih dan membeli songket. Proses menenun dan membuat songket akan menjadi tontonan yang menarik buat wisatawan, layaknya proses membatik di Jogja. Dengan banyaknya wisawatan yang tertarik melihat dan belajar menenun songket tentu saja industri songket akan lebih mendunia.

Pusat penjualan pempek dan makanan khas Palembang lainnnya seperti tekwan, model, burgo, dan juga kerupuk Palembang dapat dibangun menjadi satu. Bisa dibangun di daerah Sekanak atau seberang Sungai Musi berdampingan dengan pasar ikan yang modern. Proses pembuatan pempek yang bersih dan higienis beserta makanan khas Palembang lainnya, tentu saja akan menjadi salah satu atraksi yang menarik buat para wisatawan. Apalagi jika disediakan kursus secara singkat membuat makanan-makanan tradisional tersebut. Wisatawan yang suka masak akan banyak berdatangan ke tempat ini.

Belajar memasak tom yam, phat Thai, dan makanan khas Thailand lainnya sudah menjadi salah satu atraksi yang menarik ribuan orang setiap tahunnya di Bangkok. Wajar jika makanan dan restoran Thailand tumbuh bak jamur di setiap negara tujuan turis di dunia. Bandingkan dengan restoran Indonesia yang hanya ada di beberapa negara saja. Padahal makanan kita tidak kalah enaknya dengan makanan Thailand.

Jembatan Ampera sebagai ikon Kota Palembang harus mulai berhias diri. Bukan hanya bagus di pandang mata tetapi juga layak dan aman untuk tempat wisatawan berjalan kaki, berfoto, dan menikmati keindahannya. Trotoar jalan ditinggikan dan dibuat dengan gradasi warna yang indah dengan lampu-lampu jalan yang menarik. Hal ini akan mengundang orang dari Benteng Kuto Besak untuk berjalan melintasi Jembatan Ampera menuju seberang yang telah dibangun pusat-pusat destinasi wisata baru, begitupun sebaliknya. Biarkan turis memilih mau naik perahu atau getek atau berjalan santai melintasi jembatan yang indah.

[caption id="attachment_1259" align="aligncenter" width="960"] Saya (tengah) menyusuri Sungai Musi bersama teman-teman. Semoga Sungai Musi bisa menjadi tujuan wisata yang mampu bersaing dengan lokasi sejenis yang pernah saya kunjungi di manca negara. (Foto: koleksi pribadi)[/caption]

Jika saja ini bisa terwujud, Sungai Musi akan kembali menjadi halaman muka dan ramai dilalui oleh banyak kapal wisatawan. Dengan berkembangnya pembangunan pusat pariwisata baru di tepi Sungai Musi, maka tentu saja akan berimbas secara langsung terhadap transportasi air yang ada di Sungai Musi. Perahu-perahu tersebut akan ikut berhias mengikuti perkembangan wisatawan yang kian hari kian ramai. Jalur wisatawan dapat diatur dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Pusat-pusat industri pariwisata baru akan tumbuh. Hotel, restoran, industri kerajinan kecil dan menengah juga akan hadir mewarnai Sungai Musi. Sungai Musi akan kembali ke kejayaannya seperti pada jaman Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darusalam dulu.

Ini mimpi saya untuk kota Palembang sebagai wong kito yang dibesarkan di Palembang dan penggiat pariwisata. Saya sangat ingin melihat Palembang bukan hanya maju sebagai kota perdagangan, tapi juga maju sebagai kota pariwisata yang kembali ke asalnya. Yaitu kota wisata sungai, sejarah, dan perdagangan. Bukan hanya terkenal di Indonesia tapi juga di dunia. Semoga saja mimpi saya ini akan menjadi nyata nantinya.

Zahrudin Haris

7 Spot Instagramable di Rio de Janeiro

Rio de Janeiro merupakan kota terbesar keempat di dunia. Tak hanya luas, kota ini adalah salah satu yang terindah di bumi. Sehingga tak mengherankan jika Rio menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Amerika Latin.

Selain lanskap kotanya yang sangat indah dengan pantai, danau, dan perbukitannya kota ini juga dilengkapi dengan gedung-gedung bersejarah yang sangat ikonik dan bangunan-bangunan menakjubkan lainnya.

Rio de Janeiro berasal dari bahasa Portugis dan mempunyai makna ‘Sungai Januari’ ini mempunyai luas 1.256 km2 dan dihuni oleh lebih dari 10 juta jiwa. Karena kecantikannya, pada tahun 2012 kota ini telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia Unesco.

Dalam perjalanan ke kota ini pada tahun lalu, Travel Today memilih 7 destinasi favorit yang paling ramai dikunjungi di Rio De Janeiro dan tentu saja instagramable:

  1. Cristo Redentor


[caption id="attachment_1245" align="aligncenter" width="800"] Cristo Redentor adalah tujuan utama yang ingin disinggahi para pelancong di Rio de Janeiro. (Foto: simplyairlines.com)[/caption]

Pilihan pertama tentu saja Cristo Redentor yang berarti Kristus Sang Penebus. Patung Kristus ini sangat monumental dan terkenal di dunia. Sehingga terpilih menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia baru. Cristo Redentor yang sering disebut juga Christ the Redeemer berdiri di ketinggian 710 meter di puncak bukit Corcovado dan dibangun pada tahun 1922 pada masa kejayaan Art Deco. Patung Kristus yang sangat gagah dengan tangan terbentang yang dipercaya menaungi Kota Rio de Janeiro ini dapat dilihat dari beberapa sudut kota

Untuk menuju ke patung ini tidaklah sulit. Cukup naik bus atau kereta yang menuju Taman Nasional Tijuica, tempat dimana patung ini berada. Kemudian membeli tiket dan naik kendaraan mini bus khusus yang disiapkan oleh pengelola taman nasional ini. Sesampai di atas kita harus menaiki eskalator dan lift yang sudah disiapkan.

Saat yang baik untuk mengunjungi tempat ini pada saat hari kerja, Senin-Kamis jam 10 pagi sampai 5 sore. Jika anda berkunjung pada hari Jumat-Minggu, maka kesabaran anda akan diuji oleh antrean yang sangat panjang. Berjam-jam lamanya.

Tetapi semua yang sampai di puncak bukit Corcovado akan mendapat ganjaran yang sama. Kita akan melihat lanskap kota Rio de Janeiro yang sangat indah dengan pemandangan kota yang sangat menakjubkan. Oleh karena itu Travel Today meletakkannya di urutan pertama.

 

  1. Sugarloaf Mountain


[caption id="attachment_1246" align="aligncenter" width="960"] Sugarloaf Mountain memanjakan mata dengan pemandangan indah seluas mata memandang. (Foto: Travel Today)[/caption]

Di urutan Kedua ada Sugarloaf Mountain. Bukit berbatu setinggi 395 meter dari atas permukaan Laut Atlantis dan berada di Teluk Guanabara. Bukit dan teluk ini pertama kali ditemukan oleh pelayar Portugis pada tahun 1502. Untuk menuju puncak Sugarloaf Mountain, kita harus naik cable car atau kereta gantung dari dasar Bukit Babilonia.

Untuk bisa menumpang kereta gantung yang bisa memuat 75 orang ini kita harus rela untuk merogoh kocek seharga USD 22 atau setara dengan Rp.250.000,-. Kereta akan berangkat setiap 10 menit sekali dan sebelum mencapai puncak akan transit di bukit Morro da Urca.

Ketika berada di dalam kereta gantung, traveller akan disuguhi pemandangan Teluk Guanara yang sangat indah. Dari puncak Bukit Morro da Urca anda dapat beristirahat sejenak di kafe-kafe dan restoran yang tersedia sambil mengabadikan dan menikmati keindahan pemandangan Teluk Guanara, Lautan Atlantis, dan Kota Rio de Janeiro.

Setelah puas, kita dapat melanjutkan kembali naik kereta gantung selanjutnya untuk menuju puncak Sugarloaf Mountain yang akan membuat betah berlama-lama. Puncak bukit batu ini telah disulap menjadi destinasi wisata yang sangat menarik. Para pengunjung akan memperoleh kesempatan untuk berfoto dari segala sudut yang sama indahnya.

Jangan lupa untuk berfoto di depan kereta gantung yang ada. Wahana-wahan ini kerap dipakai untuk shooting beberapa film terkenal. Salah satunya film James Bond yang meninggalkan memorabilia berupa satu gerbong kereta untuk menjadi lokasi foto para wisatawan. Saat yang asyik untuk datang ketempat ini adalah sore hari, karena anda bisa menikmati keindahan sunset yang tiada tara.

 

  1. Pantai Copacabana


[caption id="attachment_1247" align="aligncenter" width="960"] Pantai Copacabana menjadi tempat bersantai yang nyaman. Warga lokal dan mancanegara biasa berinteraksi di sana. (Foto: Travel Today)[/caption]

Setelah puas menikmati kota Rio dari atas puncak Bukit Cristo Redentor dan Sugarloaf Mountain, maka saatnya menikmati salah satu pantai yang sangat terkenal di dunia, yaitu Pantai Copacabana. Pantai yang berpasir putih dengan bibir pantai yang sangat luas ini telah beberapa kali meraih predikat pantai terbaik di dunia.

Pantai Copacabana memanjang lebih dari 4 km dan menjadi destinasi utama di Rio de Janeiro. Dari pagi sampai malam hari, pantai ini tidak pernah sepi. Pada saat tengah hari yang terik di musim panas pun Copacabana selalu dipenuhi wisatawan yang asyik menjemur diri. Pantai ini juga menjadi pusat perayaan festival tahunan yang sangat terkenal di dunia. Datanglah sore hari, traveller akan melihat banyak pertunjukan musisi jalanan yang membuat pantai ini semakin meriah.

 

  1. Pantai Ipanema


[caption id="attachment_1248" align="aligncenter" width="960"] Pantai Ipanema memiliki daya tarik tersendiri yang tak kalah dengan Pantai Copacabana. (Foto: Travel Today)[/caption]

Pantai ini sebenarnya berada satu garis lurus dengan Pantai Copacabana. Layaknya Pantai Kuta dan Pantai Seminyak di Bali. Jika Copacabana lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan yang membawa keluarga dan mereka yang sudah lebih dewasa layaknya pantai Sanur di Bali, maka Pantai Ipanema dipenuhi wisatawan usia muda dari seluruh dunia. Layaknya tempat nongkrong anak muda, maka di pantai ini kita akan disuguhi banyak pemandangan anak-anak muda yang bermain voli pantai, tenis pantai, dan tentu saja sepak bola pantai.

Pemandangan di Ipanema tidak kalah dengan Copacabana. Sepanjang pantai ini juga dipenuhi oleh kafe, restoran, toko suvenir, galeri, teater, dan klab. Tinggal anda pilih sesuai selera. Kalau anda jomblo atau merasa berusia muda, lebih baik pilihlah Pantai Ipanema.

 

  1. Lagoa


[caption id="attachment_1249" align="aligncenter" width="688"] Alam seperti berpihak pada Rio de Janeiro. Selain gunung dan pantai, masih ada danau yang dikenal sebagai Lagoa (Foto: panomario.com)[/caption]

Lagoa merupakan kawasan paling ekslusif di distrik Zona Sul, Rio de Janeiro. Lagoa juga merupakan rumah bagi laguna besar yang dikenal dengan nama Lagoa Rodrigo de Freitas. Jika traveller datang kemari, kita tidak akan menyadari kalau ini adalah lagoon atau danau. Karena airnya yang jernih dan biru serta banyaknya yacht yang bersandar di tepiannya membuat danau ini lebih menyerupai laut.

Lagoa merupakan rumah bagi banyak spesies burung dan ikan yang hidup di Brazil. Sepanjang tepian lagoa dipenuhi oleh pohon-pohon yang sangat rimbun dan terjaga keasriannya. Lagoa menjadi tempat favorit untuk olahraga bersepeda dan lari. Karena di sepanjang pinggir Lagoa telah disiapkan jalur sepeda dan jogging track yang sangat aman. Terpisah dari kendaraan dan pejalan kaki. Di sepanjang Lagoa juga banyak terdapat kafe dan restoran yang bisa menjadi pilihan untuk bersantai dan menikmati pemandangan.

 

  1. Centro


[caption id="attachment_1250" align="aligncenter" width="960"] Travel Today mengabadikan diri di depan Escadaria Selaron. Selain kekayaan alam, Rio de Janeiro pun dihidupi oleh karya para seniman. (Foto: Travel Today)[/caption]

Seperti namanya, Centro adalah pusat kota Rio de Janeiro. Di Centro kita akan menemukan banyak bangunan bersejarah dan gedung-gedung yang indah. Salah satunya yang terkenal adalah Arcos da lapa. Saluran air yang dibangun pada abad ke-18 oleh pemerintah kolonial ini sungguh menakjubkan dan menjadi tempat berfoto yang indah dan sangat instagramable.

Bersebelahan dengan Arcos da lapa terdapat The Metropolitan Chatedral of Saint Sebastin. Gereja Khatedral ini sangat tinggi, setara dengan gedung 8 lantai dengan bentuk menyerupai piramida. Dinding bagian dalam gereja ini dipenuhi kaca-kaca art deco dari abad pertengahan yang memancarkan cahaya berwarna warni. Sungguh indah.

Beberapa ratus meter dari kedua gedung ini terdapat Escadaria Selaron atau Tangga Selaron. Tangga yang berwarna-warni dan sangat cantik ini menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto di Brazil. Disamping itu di daerah ini juga banyak terdapat restoran lokal Brazil dengan beragam menu yang wajib dicoba oleh wisatawan yang berkunjung ke Rio de Janeiro.

 

  1. Parque Nacional de Tijuca


[caption id="attachment_1251" align="aligncenter" width="690"] Air terjun Cascatinha di Parque Nacional de Tijuca yang kerap diabadikan para wisatawan. (Foto: guiaviajarmelhor.com.br)[/caption]

Parque Nacional de Tijuca atau yang lebih dikenal dengan Tijuca Nasional Park merupakan taman nasional yang sangat hijau dan berbukit-bukit yang merupakan bagian dari Kota Rio de Janeiro. Taman nasional ini merupakan tempat perlindungan aneka satwa dan tumbuhan khas Brazil.

Tempat ini menjadi tujuan wajib untuk traveller yang menyukai hiking dan trekking. Apalagi di sana terdapat kebun kopi yang luas dengan pemandangan yang indah.

Di dalam taman nasional yang diklaim sebagai hutan kota terbesar di dunia ini banyak terdapat atraksi wisata outing. Patung Kristus Sang Penebus di puncak Bukit Corcovado juga merupakan bagian dari taman ini. Selain itu kita dapat menikmati indahnya Air Terjun Cascatinha, Mesa de Imperador yaitu meja piknik dari granit yang berukuran raksasa dan juga lukisan mural karya Candido Portinari.

Itulah 7 destinasi instagramable favorit yang kami pilih untuk pembaca Travel Today. Jadi segeralah tentukan jadwal liburan dan pilihlah Rio de Janeiro sebagai tujuan. Anda akan menikmati hari-hari yang menakjubkan di salah satu kota terindah di dunia ini.

Zahrudin Haris | traveltoday

Wednesday, March 1, 2017

Nonton Semifinal Piala Presiden di Samarinda atau Padang?

Piala Presiden 2017 telah memasuki fase semifinal. Sudah ada empat tim yang akan saling mengalahkan demi kepastian berlaga di partai final. Dua kota akan menjadi tempat bertanding leg pertama.

Samarinda akan menggelar pertandingan semifinal pertama. Pusamania Borneo FC akan menerima tantangan juara bertahan Persib Bandung di Stadion Segiri. Stadion yang berkapasitas 18.000 penonton itu akan menyediakan tiket tribun ekonomi seharga Rp40.000,- dan tribun VIP Rp100.000,- bagi mereka yang berhasrat menonton langsung.

Menurut situs borneofc.id antusiasme pendukung tuan rumah begitu tinggi untuk menyemangati tim kebanggaan mereka. Apalagi PBFC akan menghadapi tim sekelas Persib yang telah terbukti produktif dalam menjebol gawang lawan-lawan mereka di Piala Presiden 2017 ini.

Stadion Segiri terletak di pusat kota Samarinda sehingga tak sulit untuk dijangkau oleh para suporter, baik dengan kendaraan umum maupun pribadi. Tetapi, menyikapi potensi kemacetan yang akan terjadi secara bijak harus dijadikan landasan dalam memilih moda transportasi menuju ke sana.

[caption id="attachment_1239" align="aligncenter" width="661"] Beginilah cara suporter Semen Padang mendukung tim kebanggaan mereka di Stadion Haji Agus Salim, Padang. Meriah. (Foto: sportanews.com)[/caption]

Selain Stadion Segiri, Stadion Haji Agus Salim di Padang akan menggelar semifinal lain yang tak kalah serunya. Semen Padang akan menjamu tim kuat Arema Malang.

Stadion Haji Agus Salim memiliki kapasitas 28.000 penonton. Stadion kebanggaan warga Padang ini pun terletak di pusat kota yang mudah dijangkau oleh mereka yang ingin menyaksikan pertandingan.

Panitia telah menetapkan harga tiket untuk tribun VIP atau Barat Rp120.000,- bagi para penonton. Sementara tribun terbuka di sisi timur dihargai Rp60.000,- dan utara-selatan Rp35.000,-.

Nah, masih ada waktu bagi para pecinta sepak bola nasional untuk memutuskan. Samarinda dan Padang memang berbeda tetapi keduanya sama-sama memiliki pesona wisata.

Johanes Indra | traveltoday

Voli Proliga 2017 Singgah di Gresik

Simaklah berita ini. Para penggila olahraga bola voli hendaknya bersiap-siap mengatur janji. Persaingan di kompetisi bola voli terbaik di Indonesia semakin tinggi.

Gresik, Surabaya, dan Malang telah dipilih oleh Proliga untuk menjadi kota penyelenggaraan kompetisi bola voli profesional Proliga 2017 Putaran Kedua. Maka, kepastian tim mana saja yang akan berlaga di babak final four akan ditentukan di Jawa Timur.

Putaran kedua akan dibuka dari GOR Tridharma Gresik. Dalam agenda yang bergulir 3-5 Maret 2017 itu, Gresik Petrokimia sebagai tuan rumah.

Setelah Seri Gresik, maka gelaran akan bergeser ke Surabaya. GOR Kertajaya Surabaya akan menjadi tempat perhelatan Seri Surabaya pada 10 -12 Maret 2017.

Nah, setelah Gresik dan Surabaya giliran Malang akan menjadi tuan rumah. GOR Ken Arok, Malang akan menjadi saksi pertarungan terakhir di babak penyisihan pada 17-19 Maret 2017.

Para volimania pasti tidak sabar ingin menyaksikan secara langsung pertandingan-pertandingan seru yang akan dihadirkan. Sudah bukan rahasia lagi, Proliga selalu memberi suguhan aksi-aksi apik dan atraktif dari para pebola voli terbaik di tanah air dan sejumlah pemain asing yang memperkuat klub-klub peserta. Spike!

Johanes Indra | traveltoday